Dalam melaksanakan kewajiban, yakni puasa di bulan Ramadhan, kita juga bisa meraih pahala lebih banyak dengan melakukan hal yang sunnah. Di antaranya, menyegerakan berbuka puasa, berbuka dengan kurma, dan lain sebagainya.
PUASA merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Meninggalkannya tentu memperoleh siksa dari Sang Maha Kuasa. Tentu Anda tidak menginginkan hal itu terjadi bukan? Maka, berpuasalah dan lakukan ibadah ini dengan sebaik mungkin.
Alangkah lebih baik, jika kita menyempurnakan perkara wajib ini dengan hal-hal yang sunnah. Ketika puasa di bulan Ramadhan pun, kita bisa melakukan hal-hal sunnah, yang bisa jadi kita memperoleh pahala lebih dari itu. Apa sajakah perkara sunnah yang dapat kita lakukan?
1 Menyegerakan berbuka puasa
Disunnahkan segera berbuka puasa setelah kepastian terbenamnya matahari. Karena Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia senantiasa dalam kebaikan, selagi mereka menyegerakan berbuka puasa,” (Muttafaq alaih).
Anas bin Malik RA berkata, “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ tidak mengerjakan shalat maghrib hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air,” (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan ia meng-hasan-kannya).
2 Berbuka puasa dengan kurma matang, atau kurma kering, atau air
Berbuka puasa yang paling baik ialah dengan kurma dan paling tidak baik ialah berbuka dengan air. Seorang Muslim disunnahkan berbuka puasa dengan bilangan ganjil, misalnya tiga atau lima, atau tujuh. Karena Anas bin Malik RA berkata, “Rasulullah ﷺ berbuka puasa dengan beberapa kurma yang telah matang sebelum mengerjakan shalat maghrib. Jika tidak mendapat kurma yang telah matang, beliau berbuka puasa dengan kurma kering. Jika kering tidak ada, beliau meneguk beberapa tegukan air,” (Diriwayatkan Ath-Thabrani).
3 Berdoa ketika berbuka puasa
Rasulullah ﷺ berdoa ketika berbuka puasa, “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa. Maka terimalah (puasa)ku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui,” (Diriwayatkan Abu Daud).
Abdullah bin Umar RA berdoa ketika berbuka puasa, “Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu hendaknya Engkau mengampuni dosa-dosaku,” (Diriwyatkan Ibnu Majah. Hadis ini shahih).
4 Sahur
Yaitu sahur dengan makan dan minum di akhir malam dengan niat puasa. Karena Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahli Kitab ialah makan sahur,” (Diriwayatkan Muslim).
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sahurlah kalian, karena di sahur terdapat keberkahan,” (Muttafaq alaih).
5 Mengakhirkan sahur sampai akhir malam
Rasulullah ﷺ bersabda, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan, selagi mereka menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur,” (Diriwayatkan Ahmad. Hadis ini shahih).
Waktu sahur dimulai dari pertengahan malam terakhir dan berakhir beberapa saat sebelum fajar, karena Zaid bin Tsabit RA berkata, “Kita sahur bersama Rasulullah ﷺ kemudian beliau berdiri untuk shalat. Aku bertanya, ‘Berapa jarak antara adzan dengan sahur?’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Sebanyak lima puluh ayat’,” (Muttafaq alaih). []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah