ULAMA nasab menyebutkan, ia adalah Ilyas An-Nasyibi. Yang lain menyebut Ilyas bin Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun. Yang lain menyebut Ilyas bin Azir bin Aizar bin Harun bin Imran.
Mereka menyatakan, Ilyas diutus kepada penduduk Ba’labak, sebelah barat Damaskus. Ilyas menyeru penduduk sana untuk menyembah Allah Azza wa Jalla, meninggalkan penyembahan berhala. Menurut salah satu pendapat penduduk di sana menyembah seorang wanita bernama Ba’l, Wallahu A’lam.
BACA JUGA: Kisah Nabi Adam saat Hawa Diciptakan Allah
Pendapat pertama shahih, karena itu Ilyas berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta. (Yaitu) Allah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu terdahulu?”
Mereka mendustakan, menentang dan bermaksud membunuhnya. Ada yang menyatakan Ilyas melarikan diri dan bersembunyi dari mereka. Abu Ya’qub Al-Adzra’i meriwayatkan dari Yazid bin Abdush Shamad, dari Hisyam bin Ammar, ia berkata, “Aku mendengar seorang yang meriwayatkan dari Ka’ab Al-Ahbar , ia berkata, ‘Ilyas bersembunyi dari raja kaumnya di sebuah gua di wilayah Dam selama sepuluh tahun, hingga Allah membinasakan raja tersebut dan kedudukannya diganti yang lain. Ilyas kemudian mendatangi raja baru itu dan menawarkan Islam kepadanya. Banyak sekali di antara kaumnya yang masuk Islam, kecual sepuluh ribu di antaranya. Si raja kemudian memerintahkan untuk membunuh mereka semua.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa Tinju Pemuda Hingga Tewas dengan Sekali Pukul
Ibnu Abiddunya meriwayatkan, dari Abu Muhammad Qasim bin Hasyim, dari Umar bin Sa’id Ad-Dimasyqi, dari Sa’id bin Abdul Aziz, dari salah seorang syaikh Damaskus, ia berkata, “Ilyas menetap di dalam gua sebuah pegunungan selama 20 malam kala melarikan diri dari kaumnya –atau ia menyebut 40 malam– gagak-gagak datang menghampiri membawakan rezekinya. []
Referensi: Kisah Para Nabi/Qashashul Anbiya/Imaduddin Abu Fida’ Ismail bin Katsir Al-Quraiysi Ad-Daimasyqi/UMMUL QURA