Tak terasa Ramadhan telah memasuki 10 hari terakhir ramadhan, Sepuluh malam terakhir termasuk puncak ibadah Ramadan. Pada malam ini biasanya malam lailatul qadar datang dan Rasulullah pun semasa hidupnya memperbanyak ibadah di malam itu.
Dalam hadits riwayat Aisyah RA dijelaskan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, da membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).
Saking besar keutamaannya, para ulama sangat menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada sepuluh akhir Ramadan. Menurut Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in, ada tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadan.
Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga. Kalau diberi kelebihan dan kecukupan, alangkah baiknya harta ini dimanfaatkan untuk menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air.
Kedua, memperbanyak membaca Alquran. Membaca Alquran disunahkan kapanpun dan di manapun selain tempat dilarang membaca Alquran, seperti toilet dan lain-lain.
Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Alquran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Alquran yang paling baik di siang hari adalah setelah salat subuh. Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Alquran di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.
Ketiga, memperbanyak itikaf di sepuluh terakhir Ramadan. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beritikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadan.
Ketiga amalan ini dilakukan di akhir Ramadan demi mengharapkan ridha Allah SWT serta berharap bertemu dengan malam lailatul qadar. Sebab beramal pada malam ini lebih baik dibandingkan beramal di bulan lain yang tidak memiliki lailatul qadar.
Semoga ketiga amalan ini dapat kita biasakan menjelang akhir Ramadan ini. Semoga kita dipertemukan oleh Allah SWT dengan malam paling baik daripada seribu bulan.[]
Sumber: Merdeka