SINGAPURA—Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, agama memiliki masa depan yang baik karena dapat menjadi penyelesai masalah peradaban dunia.
Hal itu disampaikannya sebagai pembicara pada Sesi tentang Building Robust Religious Institution, bersama Presiden MUIS Amb. Alami dan Dr. Sanusi wakil dari Islamic Society of North America (ISNA) dalam Konferensi Majelis Ugama Islam Singapura (MUI) dan Forum for Promoting Peace in Muslim Societies dari Abu Dhabi di Singapura, Rabu (7/11/2018).
BACA JUGA: Promosikan Interaksi Masyarakat Islam di Jepang, Din Syamsuddin Kembali Peroleh Penghargaan
Menurut Din, walau agama menghadapi kritik dari kalangan atheis dan sekularis yang menuduhnya tidak mampu mengatasi masalah kemanusiaan, agama telah berperan efektif dan strategis dalam menanggulangi masalah-masalah peradaban sejak dari konflik hingga pemanasan global dan perubahan iklim.
Oleh karena itu, Din berpesan agar agama ditampilkan pada dimensi kemanusiaan. Sebab, sejatinya agama itu untuk manusia dan kemanusiaan. Inilah yang dalam perspektif Islam disebut sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Untuk itu, Din mengimbau, nilai dan norma agama harus dimanifestasikan ke dalam sistem perilaku dan budaya yang positif untuk menjawab problematika kemanusiaan. Namun, pranata keagamaan lunak ini memerlukan piranti keras yaitu organisasi sebagai intrumen pengarusutamaan etika agama untuk kemanusiaan dan peradaban.
BACA JUGA: Din Syamsuddin Terima Tanda Jasa dari Jepang, Fahri Hamzah: Ini Inspirasi bagi Bangsa dan Dunia
Dalam konferensi yang dibuka oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong itu, Din berbicara sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Tokoh yang pernah menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja sama Antar Agama dan Peradaban itu juga ditemani Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. Syaiful Bakhri, dan Faidal Bintang dari Cek & Ricek.
Konferensi tersebut digelar dalam rangka 50 Tahun MUIS, dan dihadiri sekitar 1.000 peserta baik Muslim dan non Muslim. []
SUMBER: SINDONEWS