BANYAK yang kebingungan ketika ada tetangga, teman, atau keluarga yang mendadak terserang stroke, yang panik langsung membawa ke rumah sakit. Sedangkan yang lainnya tenang-tenang saja, memindahkan pasien ke tempat tidur dan memberinya minum, karena menganggap itu bukan suatu yang berbahaya.
Lalu bagaimana sebaiknya?
Perlu diingat kembali, bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung. Maka perlu dilakukan penyelamatan jiwa sejak detik-detik pertama.
BACA JUGA:Â Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
1. Jika orang tersebut masih sadar, tapi tidak bisa bicara, atau tidak bisa menggerakan tubuhnya, namun masih bisa merespon pertanyaan yang kita ajukan, maka kita boleh lega, karena kemungkinan strokenya tidak mengancam jiwa, walaupun dia akan mengalami kecacatan yang berat.
2. Jika orang tersebut tidak sadar, yang ditandai seperti tidur terus, tidak merespon pertanyaan kita, atau bernafasnya berat dan ngorok, maka diperlukan pemeriksaan nadi dan pernafasannya. Yang normal nadi sekitar 60-90 kali permenit, dan nafas 16-24 kali permenit.
Pakaiannya perlu dilonggarkan dengan cara membuka kancing bajunya, sehingga ia mudah bernafas. Baringkan orang tersebut dengan posisi miring dengan kepala sedikit terangkat sekitar 10-30 derajat.
Perhatikan jangan sampai leher tertekuk, dan pastikan bahwa saluran nafas, mulut dan tenggorokannya tidak ada muntahan atau air liur. Kalau ada gigi palsu segera keluarkan!
Yang perlu diingat, bahwa sebaiknya jangan membaringkan terlentang orang yang tidak sadar, apalagi dengan mengganjal bantal dikepalanya (posisi tubuhnya terlentang), karena hal ini menyebabkan orang tersebut tersedak atau tersumbat saluran nafasnya oleh lidah, sehingga menjadi tidak bernafas.
3. Apabila orang tersebut muntah atau kesulitan bernafas, maka usahakan agar tidur miring ke samping, dengan kepala sedikit diangkat (bisa diganjal bantal, tapi posisi tubuh tetap miring).
4. Apabila mengalami kejang, maka jangan sekali-kali menahan tangan orang tersebut agar tidak kejang. Juga hindarilah memasukan jari tangan anda atau benda keras (seperti sendok makan) ke dalam mulut pasien tersebut, karena dapat berakibat tergigitnya jari tangan atau patahnya gigi pasien karena menggigit sendok. Singkirkan benda-benda keras dari tangan, kaki atau kepala pasien, agar pasien tidak membentur benda-benda tersebut.
BACA JUGA:Â Inilah Salah Satu Terapi yang Bisa Mencegah Stroke
5. Apabila ada kelemahan atau kelumpuhan pada lengan atau tungkai, maka topanglah lengan atau tungkai tersebut di meja atau di tempat tidur. Jangan menarik atau membiarkannya terkulai.
6. Yang paling penting, jangan sekali-kali memberikan makanan atau minuman apapun kepada orang yang tidak sadar. Karena hal ini bisa menyebabkan tersedak, atau terhirupnya cairan tersebut ke paru-paru, yang bisa berakibat fatal.
7. Segera bawa ke rumah sakit terdekat, jangan ke praktik dokter atau bidan yang tidak menyediakan ruangan untuk rawat inap (opname), karena akan sia-sia. Apalagi membawa pasien ke pengobatan alternative. Ini hanya akan memperparah penyakitnya dan mempercepat kerusakan otaknya.
Sebab, kemungkinan besar pasien tersebut memerlukan opname di rumah sakit, dan memerlukan penanganan oleh dokter ahli (spesialis) penyakit dalam dan dokter spesialis penyakit saraf. Pengobatan alternative (termasuk thibb nabawi) bisa dilakukan di rumah sakit atau setelah pulang dari rumah sakit. []
REFERENSI: dr.Wadda A. Umar, Bebas Stroke Dengan Bekam