BAYI belum memiliki kendali dan koordinasi yang sempurna. Maka, kecelakaan seperti jatuh, menabrak sesuatu, atau kejatuhan barang adalah hal-hal yang kerap terjadi pada bayi dan anak di bawah usia tiga tahun (batita). Jika pada kecelakaan tersebut kepala bayi terbentur, Anda mungkin jadi panik dan khawatir. Tenang, biasanya cedera pada kepala bayi dan batita bisa sembuh sendiri dan tidak akan menyebabkan masalah dalam jangka panjang. Supaya Anda lebih yakin apa yang harus dilakukan kalau kepala bayi terbentur, simak langkahnya berikut ini.
Kebanyakan kasus benturan kepala yang dialami bayi dan batita tidak bersifat serius. Luka yang dialami biasanya hanya terbentuk pada kulit kepala atau wajah. Namun, karena kepala bayi dan batita masih lunak dan dalam tahap perkembangan, benturan sedikit saja bisa mengakibatkan luka yang kelihatannya gawat. Bayi Anda mungkin akan mengalami benjol, memar, atau lecet. Luka seperti ini biasanya hilang dalam waktu seminggu.
BACA JUGA: 6 Cara Atasi Hidung Tersumbat pada Bayi
Sementara itu, jika benturannya sangat keras dan serius, bayi Anda mungkin mengalami luka dalam. Luka dalam meliputi tengkorak retak atau patah, pembuluh darah pecah, atau kerusakan pada otak. Dalam beberapa kasus, luka dalam yang juga dikenal dengan istilah trauma pada kepala (gegar) bisa berakibat fatal.
Perhatikan bayi dan batita Anda setelah kepalanya terbentur. Gejala-gejala yang normal setelah kepalanya terbentur antara lain adalah:
- Menangis
- Muncul benjolan, memar, luka lecet atau luka yang terbuka
- Mengantuk (karena kelelahan menangis atau menahan sakit)
Bayi dan batita belum bisa menggambarkan apa yang mereka rasakan. Maka, di samping gejala-gejala yang normal, perhatikan beberapa tanda berikut ini. Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera bawa ke instalasi gawat darurat dan hubungi dokter anak.
- Hilang kesadaran
- Muntah
- Sulit dibangunkan saat tidur
- Sulit bernapas
- Telinga berdenging
- Perdarahan atau keluar cairan bening dari hidung, telinga, atau mulut
- Gangguan penglihatan, pendengaran, dan wicara
- Lemas, kehilangan tenaga, atau tidak bisa bergerak (lumpuh)
- Hilang keseimbangan
- Pupil mata membesar
- Rewel dan sulit ditenangkan (karena sakit pada leher atau kepala)
- Kejang
- Ada luka yang terbuka cukup parah sehingga butuh jahitan
Kalau benturan tidak terlalu parah, segera tangani luka atau bagian kepala yang cedera. Ini dia panduan menangani kepala bayi terbentur yang bisa Anda ikuti.
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Bayi
Kompres bagian yang luka atau terbentur dengan es batu yang dibungkus kain lembut selama kira-kira 20 menit. Kompres luka tersebut setiap 3-4 jam sekali. Kalau ada luka yang terbuka, bersihkan dengan air hangat dan sabun bayi. Setelah bersih dan kering, oleskan salep khusus bayi untuk mencegah infeksi. Lalu tutup luka tersebut dengan plester atau kain lembut. Anda harus rutin mengganti plester sambil memeriksa kalau lukanya justru tambah parah.
Biarkan bayi beristirahat. Namun, sesekali cek apakah bayi Anda masih bernapas seperti biasa dan tetap responsif. Kalau bayi tidak bisa dibangunkan, segera cari bantuan gawat darurat. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda bisa memberikan paracetamol khusus bayi dan anak dengan dosis yang wajar. Namun, sebaiknya konsultasikan pada dokter anak untuk memastikan obat apa yang aman dikonsumsi.
Percayalah pada insting Anda. Jika buah hati Anda tampak aneh setelah terbentur, susah makan, dan selalu rewel, periksakan ke dokter anak. []
SUMBER: HELLOSEHAT