SEBUAH keanehan pernah terungkap ketika makam Triyani itu dibongkar oleh anak-anaknya yang menginginkan memindahkan makamnya ke Purwodadi, Jawa Tengah. Maksud nya untuk disandingkan di samping makam suami yang juga sudah meninggal.
“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam ayah, ” tutur Nanang Triyadi anak sulung dari almarhumah.
Mereka mengambil keputusan untuk memindahkan jasad almarhumah karena kondisi kompleks makam Triyani yang makin rusak tergerus air sungai Ciapus.
Terlebih dulu diketahui kalau sebagian makam telah tenggelam serta rusak.
“Rencananya memang ingin dipindahkan dari pada makamnya rusak, ” ucap Nanang Arianto (49), anak sulung almarhumah.”
Kalau airnya meluap, beberapa jenazahnya tenggelam. Maka dari itu sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita setuju pindahin ke Purwodadi, ” paparnya, seperti diambil dari kabarmakkah. com.
Setelah digali jenazah Triyani lalu disemayamkan dirumah Teguh, anak keduanya, di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no 29, Kelurahan Padasuka Ciomas Bogor.
Berita keajaiban jasad almarhumah juga menyeruak hingga tempat tinggal Teguh juga langsung kebanjiran tamu yang ingin melihat secara langsung keajaiban yang terjadi.
Triyani meninggal dunia pada 20 Juni 1994 silam. Selama itu, mayatnya masih terlihat ada daging yang menempel meskipun sudah mengecil.
Selain itu, jasad Triyani juga tidak mengeluarkan bau apapun.
Para warga mengira kalau keajaiban yang terjadi pada Triyani ini lantaran semasa hidupnya ia adalah seorang yang suka bersedekah.
Ia suka memberi pengemis atau gelandangan makanan warung yang di jualnya waktu mereka lewat di depan warungnya.
Bukan hanya itu, Triyani juga kerap menolong tetangganya yang kesulitan. “Saya tidak tahu fenomena apa dengan kejadian ini. Tapi, mungkin saja lantaran amal baik ibu semasa hidupnya,” terang Teguh. “Ibu saya dulu berjualan sayuran matang.” []