DIPRAKARSAI oleh penemu asal Swedia, Alfred Nobel, pada tahun 1895, Nobel Prize atau Hadiah Nobel adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada individu sebagai pengakuan atas kemajuan budaya dan/atau ilmiah dalam enam kategori: Sastra, Kimia, Ekonomi, Fisika, Perdamaian Dunia, dan Kedokteran.
Sejak 1895, tercatat lebih dari 900 orang telah menerima Hadiah Nobel. Sejumlah orang diantaranya adalah muslim. Siapa saja mereka?
BACA JUGA: Ironi Para Peraih Nobel Perdamaian
Berikut ini 10 muslim yang pernah menjadi peraih Hadiah Nobel:
1 Anwar Al Sadat
Anwar Al Sadat merupakan Muslim pertama yang meraih Hadiah Nobel. Dia memenangkan Hadiah Nobel tersebut pada 1981. Mantan presiden Mesir itu meraih Nobel untuk kategori perdamaian.
2 Yasser Arafat
Sama seperti Anwar Al Sadat, Arafat menerima hadiah Nobel Perdamaian atas upayanya untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Mantan Ketua organisasi Pembebasan Palestina itu meraihnya pada 1994.
3 Shirin Ebadi
Shirin menerima Hadiah Nobel atas usahanya untuk demokrasi dan hak asasi manusia. Dia fokus terutama pada perjuangan hak-hak perempuan dan anak. Pengacara dan aktivis hak asasi manusia itu memenangkan Hadiah Nobel pada 2003 untuk kategori perdamaian.
4 Mohamed El Baradei
Diplomat El Baradai meraih Nobel Perdamaian pada 2005 atas upayanya mencegah energi nuklir digunakan untuk tujuan militer dan untuk memastikan bahwa energi nuklir digunakan untuk tujuan damai dan digunakan dengan cara yang paling aman.
Dia menyumbangkan semua kemenangannya itu untuk membangun panti asuhan di Kairo.
5 Muhammad Yunus
Muhammad Yunus merupakan pendiri Garmeen Bank. Bank Garmeen adalah organisasi keuangan mikro dan bank pengembangan komunitas yang didirikan di Bangladesh. Lembaga ini memberikan pinjaman kecil kepada yang miskin tanpa memerlukan agunan.
Muhammad Yunus menerima hadiah Nobel pada 2006 untuk kategori Perdamaian atas penemuannya mendirikan lembaga yang memerangi kemiskinan dan upaya menciptakan pembangunan ekonomi dan sosial dari bawah.
6 Malala Yousafzai
Nama Malala Yousafzai begitu terkenal. Dia adalah aktivis wanita asal Pakistan yang pernah menyita perhatian dunia setelah insiden penembakan yang menimpanya di usia belia.
Malala aktif dalam upaya memperjuangkan pendidikan perempuan dengan menentang kebijakan Taliban di Pakistan. Dia menuntut agar anak perempuan diizinkan untuk menerima pendidikan. Dia ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata pada tahun 2012. Saat itu usianya baru 15 tahun.
Malala mendapatkan Nobel untuk kategori perdamaian pada tahun 2014, di usia 17. Dia lah wanita muslim, sekaligus orang termuda yang meraih penghargaan bergengsi itu.
7 Tawakkul Karman
Selain Malala Yousafzai, wanita muslim yang lebih dulu meraih Nobel untuk kategori perdamaian adalah Tawakkul Karman. Jurnalis, politikus sekaligus aktivis HAM itu meraih Nobel pada 2011.
Karman memimpin grup “Jurnalis Wanita Tanpa Rantai”, yang dia dirikan bersama pada tahun 2005.
Pada tahun 2011 ia menjadi wajah publik internasional dari pemberontakan Yaman 2011 yang merupakan bagian dari pemberontakan Musim Semi Arab (Arab Spring). Orang Yaman mulai memanggilnya “Wanita Besi” dan “Bunda Revolusi” oleh orang Yaman. Di tahun itu juga dia menerima hadiah Nobel untuk Perdamaian.
Dia menjadi wanita Arab pertama, dan wanita Muslim kedua yang memenangkan Hadiah Nobel dan Pemenang Nobel Perdamaian termuda kedua hingga saat ini.
BACA JUGA: Ilmuwan Palestina Raih Nobel di Bidang Ilmu Racun
8 Mohammad Abdus Salam
Sedikit sekali ilmuwan muslim yang masuk dalam daftar peraih Hadiah Nobel. Salah satu dari yang sedikit itu adalah Mohammad Abdus Salam. Dia meraih Nobel untuk kategori fisika pada 1979.
Dia mendapatkan penghargaan itu dengan Sheldon Lee Glashow, dan Steven Weinberg yang sama-sama berkontribusi pada teori interaksi lemah dan elektromagnetik terpadu antara partikel elementer, termasuk, antara lain, prediksi arus netral lemah.
9 Ahmed Zewail
Ahmed Zewail merupakan ahli kimia Muslim pertama yang dianugerahi Hadiah Nobel sekaligus ilmuwan Muslim kedua di daftar muslim peraih Nobel.
Ahmed Zewail dikenal sebagai “bapak femtokimia.” Femtokimia adalah bidang kimia fisik yang mempelajari reaksi kimia dalam rentang waktu yang sangat singkat.
Dia menerima Hadiah Nobel pada tahun 1999 untuk kategori Kimia.
10 Orhan Pamuk
Nama Orhan Pamuk pastinya tak asing di telinga para penikmat sasta. Ya, Orhan Pamuk adalah seorang novelis yang meraih Nobel untuk kategori sastra pada 2006.
Buku-buku penulis asal Turki itu dijual ke seluruh dunia. Dia menjual 11 juta buku dalam enam puluh bahasa. Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah My Name Is Red. []
SUMBER: MVSLIM