MERAIH ridha dan cinta Allah tentu menjadi tujuan setiap muslim. Demikian juga, seorang muslim pasti senantiasa berupaya agar dapat memperkokoh cintanya kepada Allah SWT.
Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin berkata, ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala, lalu Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat ujian kepada mereka:
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ
“Katakanlah, ‘Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian’.” (QS Ali ‘Imran: 31)
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الْإِيْمَانِ: أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْأَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga hal yang jika ketiganya ada pada diri seseorang niscaya dia akan mendapatkan manisnya iman: hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, hendaklah dia mencintai seseorang serta tidaklah dia mencintainya melainkan karena Allah, dan hendaklah dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: 10 Tahapan menuju Cinta Allah
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab datangnya cinta Allah SWT kepada seorang hamba ada sepuluh perkara, yakni:
- Membaca Al-Qur’an, menggali dan memahami makna-maknanya serta apa yang dimaukannya
- Mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
- Terus-menerus berzikir dalam setiap keadaan.
- Mengutamakan kecintaan Allah subhanahu wa ta’ala di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu.
- Hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala, menyaksikan dan mengetahuinya.
- Menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah subhanahu wa ta’ala dan segala nikmat-Nya.
- Tunduknya hati di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
- Berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah subhanahu wa ta’ala turun (ke langit dunia).
- Duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur.
- Menjauhkan segala sebab yang akan menghalangi hati dari Allah subhanahu wa ta’ala.
BACA JUGA: Inilah 9 Jenis Manusia yang Dicintai Allah SWT
Allah SWT berfirman:
وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِي قُلُوبِكُمۡ
“Tetapi Allah menjadikan kamu mencintai keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu.” (QS Al-Hujurat: 7)
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ
“Dan orang-orang yang beriman lebih mencintai Allah.” (QS Al-Baqarah: 165)
فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya.” (QS Al-Maidah: 54)
Dalam kitab Majmu’ Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ketahuilah bahwa yang menggerakkan hati menuju Allah SWT ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapatkan di dunia dan di akhirat.” []
Referensi: Madarijus Salikin/Karya: Ibnul Qayyim/Penerbit: Daar Ibnu Jauzi Mesir