SEJAK masa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, ada wanita muslim yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Mereka secara aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, tak terkecuali kedokteran dan kesehatan.
BACA JUGA:Â Muslimah Cerdas di Zaman Digital
Muslimah hadir sebagai dokter dan melayani pasien baik laki-laki maupun perempuan di berbagai kondisi. Tetapi, kebanyakan dokter muslimah pada zaman dulu sering menangani persoalan tentang kewanitaan.
Berikut ini adalah beberapa muslimah yang ahli pada bidang kesehatan dan kedokteran.
Pertama, Rufayda binti Sa’ad.
Dia dikenal juga dengan nama Rufayda al- Aslamiyyah. Sejarah mencatatnya sebagai perawat pertama dalam sejarah Islam yang hidup pada masa Nabi Muhammad. Dia merawat prajurit yang terluka dalam perang bersama Nabi Muhammad, seperti pada saat perang Badar.
Rufayda belajar kedokteran dan perawatan dari ayahnya Saad Al Aslamy yang sering menyembuhkan penyakit. Rufayda mengabdikan dirinya untuk merawat orang-orang sakit yang kemudian dikenal sebagai ahli pengobatan.
Kedua, Syifa binti Abdullah.
Dia merupakan wanita yang tercatat dalam sejarah Islam karena sikapnya yang bijak. Muslimah bernama lengkap Syifa binti Abdullah al Qurashiyah al Adawiyah ini pandai membaca buku. Karena, kepandaiannya dia dilibatkan dalam kegiatan administrasi publik dan dunia kedokteran.
BACA JUGA:Â Muslimah Pengukir Sejarah
Nama aslinya adalah Laila, Syifa adalah kata bahasa Arab yang bermakna penyembuhan karena profesinya sebagai perawat. Dia juga melatih sejumlah muslimah untuk bisa menjadi perawat.
Ketiga, Nusayba binti Haris al-Ansari.
Atau yang sering dikenal sebagai Ummu Atia. Dialah wanita yang merawat korban perang yang penuh luka. Ketika korban datang, Nusayba langsung memberinya air minum untuk menenangkan diri. Pasien juga diberi makan agar lebih bertenaga. []
SUMBER: REPUBLIKA