BERIKUT adalah tiga kesalahan umum yang cenderung dilakukan oleh orang tua dalam pengasuhan anak dan solusi untuk mengatasi kesalahan tersebut:
1 Lupa bahwa anak bukan lah milik kita
Kita percaya bahwa anak-anak adalah milik kita. Artinya, alih-alih melihat hakikat sebenarnya, kita justru melihat anak sebagai perpanjangan dari diri kita sendiri. Padahal, anak merupakan amanah (amanah, pemberian) dari Allah. Dan, anak adalah bagian dari ujian yang akan kita temui di dunia ini:
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS Al Anfal: 28)
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS At Taghabun: 15)
Ketika kita lupa bahwa anak-anak sebenarnya bukan milik kita, kita mencoba mengendalikan mereka seperti apa yang kita lakukan terhadap kekuasaan kita. Kita melihat mereka sebagai bagian dari reputasi kita, dan percaya reputasi itu tergantung pada apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka berperilaku. Maka, orang lain akan melihat kita baik atau buruk berdasarkan prilaku mereka.
BACA JUGA: Ini Dia Tips Asuh Anak dari 3 Selebriti Berhijab
Kita lupa, upaya dan perjuangan untuk menjadi orang tua yang baik memang bagian kita tetapi hasilnya tidak.
Solusinya:
Ketahuilah bahwa anak adalah individu yang Allah ciptakan dan serahkan kepada kita untuk dibesarkan. Ingatlah kutipan dari Angela Schwindt, seorang ibu homeschooling:
“Sementara kita mencoba untuk mengajari anak-anak kita semua tentang kehidupan, anak-anak kita mengajari kita tentang apa hidup itu.”
Yang mengingatkan kita bahwa kita boleh menjadi orang tua anak-anak kita tetapi Allah telah memberikan anak-anak kita kepada kita untuk mengajari kita sesuatu yang jika tidak, kita tidak dapat pelajari.
2 Kita merasa paling mengenal anak kita
Asumsi ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengenal mereka. Dan ketika mereka tidak berperilaku seperti yang kita pikir seharusnya mereka lakukan, kita tersesat dan mempertanyakan, ‘Bagaimana ini bisa terjadi? Ini bukan seperti anakku! … ‘
Jika kita membuat kesalahan pengasuhan seperti di poin 1, kita hampir bisa dipastikan akan jatuh ke dalam kesalahan ini juga.
Solusinya:
Perhatikan bahwa anak-anak kita adalah makhluk yang terpisah. Mereka bukan kita. Mereka bukan saudara mereka. Atau siapa pun. Mereka adalah diri mereka sendiri. Mereka sudah diciptakan dengan sempurna.
Jadi, luangkan waktu untuk mengenal anak kita. Habiskan waktu bersama mereka. Bermainlah dengan mereka. Berbicaralah dengan mereka. Saat mereka tumbuh, biarkan mereka mengambil tanggung jawab yang sesuai dengan usia mereka. Perhatikan dan amati mereka. Renungkan bagaimana mereka telah tumbuh dan menjadi dewasa.
3 Kita mencoba menjadikan anak sesuai yang kita inginkan
Karena kesalahan 1 dan 2, kita bahkan terjerumus untuk mencoba membuat anak kita menjadi apa yang mereka tidak mau atau tidak inginkan. Atau, kita memaksamereka melakukan sesuai yang kita inginka karena kita merasa tidak puas dalam beberapa hal atau lainnya dan kita menyesal mungkin tidak mencapai apa yang kita pikir kita mampu lakukan.
Jika tidak ada refleksi, sejarah sering terulang kembali… “Penelitian telah dengan jelas menunjukkan bahwa keterikatan anak-anak kita akan dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada kita ketika kita masih muda jika kita tidak datang untuk memproses dan memahami pengalaman itu” (Dan Siegel).
Sebagai orang tua bukanlah peran kita untuk menjadikan anak kita menjadi sesuatu. Kita di sini untuk memfasilitasi perjalanan mereka menjadi siapa mereka, menjadi apa yang mereka inginkan. Dan mereka ada di sini untuk membantu kita mengenali apa yang kita miliki di dalam diri kita sehingga kita dapat mengatasinya dan memanfaatkannya. Kita perlu menyembuhkan diri dan mereka perlu bertumbuh.
Solusinya:
Lakukan pekerjaan untuk menyembuhkan diri sendiri dan insya Allah sisanya akan jatuh pada tempatnya. Tunjukkan minat pada anak kita, seperti yang telah dijelaskan oleh Peter Jackson:
“Mendukung anak Anda adalah satu hal, tetapi jika Anda memiliki minat pada apa yang anak Anda lakukan, itu akan membuatnya jauh lebih mudah.”
Banyak orang dewasa yang dibentuk oleh orang tua menjadi apa yang mereka inginkan – biasanya pengacara, dokter, atau yang serupa, telah kembali ke impian masa kecil menjadi seniman atau ahli kecantikan atau penulis. Atau mereka gagal untuk menyesuaikan diri pada awalnya.
Kita tidak bisa membuat orang menjadi siapa mereka sebenarnya.
Menerima anak kita apa adanya membuat hidup jauh lebih mudah. Membantu mereka mengetahuinya bisa sangat menyenangkan dan menciptakan kenangan indah.
BACA JUGA: 10 Tips Pengasuhan untuk Mencerdaskan Anak
Jika kita dapat menghindari atau memperbaiki ketiga kesalahan dalam pengasuhan ini, kita akan, bi’idhnillah, memiliki anak-anak yang tangguh dan tidak akan banyak lagi orang dewasa yang rusak yang membutuhkan perbaikan, insya Allah.
“Lebih mudah membangun anak-anak yang kuat daripada memperbaiki orang-orang yang rusak.” (Fredrick Douglas). []
SUMBER: ABOUT ISLAM