TEL AVIV— Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim, badan intelegen Israel yang populer dengan nama Mossad, sering diidentikan dengan berbagai operasi rahasia yang menggemparkan dunia. Contohnya, baru-baru ini Perdana Meneteri Israel Benyamin Netanyahu, membeberkan program nuklir Iran yang data-datanya tersebut diklaim telah diperoleh dari hasil operasi rahasia Mossad.
Kendati badan intelegen Israel ini memiliki nama besar di jajaran intelejen dunia karena kesuksesan beberapa operasi rahasiannya, Mossad juga tak lepas dari berbagai pengalaman gagal dalam aksinya.
Setidaknya ada tiga kegagalan operasi Mossad yang diketahui publik dan dianggap memalukan badan intelijen Israel tersebut. Berikut ini 3 operasi Mossad yang dinilai sebagai sebuah kegagalan:
1. Operasi Pasca-Black September
Pada tanggal 5 September 1972, para anggota kelompok “Black September” Palestina menyerang atlet Israel yang berlaga Olimpiade Munich. Kelompok ini menewaskan seorang atlet dan seorang pelatih serta menyandera sembilan orang lainnya. Secara keseluruhan, 11 orang tewas.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel saat itu, Golda Meir, membentuk unit khusus Mossad dengan tujuan memburu semua yang terlibat. Yang menjadi target utama Mossad saat itu adalah kepala operasi Black September, Ali Hassan Salameh. Namun, dalam aksinya terjadi kesalahan yang justru menewaskan korban bernama Ahmed Bouchikhi, seorang pelayan asal Maroko. Dia menjadi korban salah sasaran dalam operasi Mossad di Lillehammer, Norwegia.
2. Fiascos
Pada tahun 1997, agen-agen Mossad berusaha membunuh kepala Hamas Khaled Mashaal di Amman, Yordania. Dua agen memasuki Yordania menggunakan paspor palsu Kanada dan meracuni Mashaal ketika dia meninggalkan kantor Hamas dengan menempatkan perangkat di dekat telinganya.
Para agen itu ditangkap tak lama sesudah beraksi. Raja Hussein dari Yordania marah, karena kedaulatan negaranya dilanggar agen-agen intelijen Israel. Raja Hussein mengancam akan membatalkan perjanjian perdamaian yang masih baru dengan Israel jika Mashaal sampai meninggal. Israel akhirnya mengirim penangkal racun yang menyelamatkan hidup anggota Hamas itu.
Agen-agen Israel dipulangkan. Tak hanya itu, Israel ditekan Yordania untuk setuju membebaskan pemimpin spiritual Hamas, Ahmed Yassin, dari penjara. Sebaliknya, Kepala Mossad saat itu, Danny Yatom, mengundurkan diri.
3. Curi Paspor Selandia Baru
Pada tahun 2004, Selandia Baru secara singkat memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel setelah menangkap dua warga Israel yang dicurigai sebagai agen Mossad. Penyebabnya, dua orang itu berupaya mencuri atau mengambil paspor Selandia Baru dengan cara curang. []
SUMBER: SINDONEWS