SURGA adalah tempat di akhirat yang dalam Al-Qur’an Allah SWT gambarkan sebagai tempat yang luar biasa indah. Dan, setiap makhluk yang beriman kepada Allah SWT pasti berharap untuk meninggalinya ketika mereka sampai pada kehidupan abadi di akhirat kelak. Melalui Al-Qur’an
Allah SWT telah menjanjikan kenikmatan tiada tara dan tak bisa terjangkau oleh bayangan manusia. Namun untuk menggapai surga itu, ada harga yang harus kita bayar yaitu ibadah dan amal kebajikan. Dan bagi mereka yang tak pernah beribadah, tak akan sampai ia pada surga bahkan mencium bau surga pun ia tak bisa.
“Ada empat golongan manusia. Mereka tak akan dapat bau surga. Padahal bau surga itu dapat dirasa sejarak lima ratus tahun perjalanan lamanya. Merekalah orang-orang yang pelihara kekikiran, orang yang suka menyebut-nyebut pemberian, peminum minuman memabukkan, anak yang pada orang tua ia durhaka.”
Jika seseorang memakai parfum, kita akan mencium bau wanginya bila berada di dekatnya. Apabila agak jauh darinya, bau harum tidak akan tercium. Bila ingin kita menikmati bau harumnya maka kita harus dekat-dekat dengan dirinya. Itu sudah sesuatu yang wajar.
Surga adalah bagaikan seorang wanita yang memakai parfum dengan bau yang sangat harum. Keharuman surga tercium hingga jarak yang sangat jauh. Kita tidak dapat membayangkan berapa jauhnya jika disebutkan lima ratus perjalanan. Kalau manusia tidak mampu mencium bau harumnya surga, seberapa jauh dari surga sebenarnya dia berada.
Mengapa ada manusia yang demikian jauhnya dari surga? Surga seperti juga wanita cantik berbau harum tersebut, tidak mau dekat-dekat dengan mereka yang tidak disukainya. Misalnya, wanita tersebut tidak suka dengan perokok. Maka ia akan berada jauh dari si perokok tersebut. Surga akan menjauh dari orang yang dibencinya. Atau orang yang dibencinya akan dijauhkan Allah SWT dari surga. Siapa saja sebenarnya manusia yang dibenci surga sehingga mereka harus jauh-jauh dari surga yang untuk mencium baunya saja harus berjalan selama lima ratus tahun?
Merekalah orang yang selalu kikir. Tidak punya sifat kedermawanan sama sekali. Kekikirannya dipelihara malah dari waktu ke waktu ditingkatkan.
Juga orang yang tidak ikhlas dalam melakukan pemberian. Ketidak ikhlasannya diwujudkan dengan selalu menyebut dan mengungkit-ngungkit pemberian yang telah dia lakukan baik kepada orang lain maupun orang yang diberinya.
Kemudian orang yang hobi minum. Sudah jelas mulut mereka bau, otak mereka kacau dan bicaranya ngelantur. Jangankan surga, wanita di dunia saja akan takut dan menjauh terhadap pemabuk seperti itu.
Terakhir adalah anak yang durhaka kepada orang tuanya. Anak seperti ini memang keterlaluan dan sudah selayaknya dijauhkan dari surga. Anak yang tak tahu balas budi, sudah susah payah dihidupi dan dibesarkan malah mendurhakai. Allah SWT akan marah karena keridhaan-Nya adalah keridhaan orang tua. Anak yang durhaka tidak akan mendapat keridhaan Allah SWT. Artinya, tidak akan mendapatkan surganya. Semoga Allah SWT selalu meridhai ibadah kita agar kita tidak termasuk dalam keempat golongan ini. []
Sumber: Hikmah dari Langit/Ust. Yusuf Mansur & Budi Handrianto/Penerbit: Pena Pundi Aksara/2007