ISLAM mengatur segala aspek kehidupan muslim, termasuk dalam interaksi antar sesama hingga beragam aktivitasnya. Termasuk dalam hal ekonomi yang diatur dalam Fiqih Muamalah.
Islam mengajarkan prinsip ekonomi sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam perniagaannya.
Dikutip dari buku ‘Indahnya Ekonomi Islam’ karya Hasan Aedy, disebutkan bahwa aktivitas manusia harus bermuara pada satu tujuan, yaitu mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Demikian juga berlaku dalam aktifitas ekonomi. Islam bukan hanya sekadar mengajarkan keuntungan dunia, tapi juga akhirat.
BACA JUGA: Meneladani Akhlak Berekonomi Nabi
Nah, berikut ini prinsip-prinsip umum ekonomi Islam yang diajarkan Nabi Muhammad:
1 Kesadaran terhadap alam
Mengelola sumber daya alam sebagai bagian dari isi alam untuk kemakmuran manusia secara Islami.
2 Kekayaan manusia dan cara pengelolaan
Sumber daya alam yang Allah titipkan kepada manusia adalah fasilitas untuk memakmurkan manusia. Sehingga bukan hanya memanfaatkan harta dan kekayaanya saja.akan tetapi di olah sesuai hak dan kewajiban menggunakan manajemen keilahian.
3 Mencapai keuntungan secara halal
Ekonomi Islam tetap berupaya mencari keuntungan, tapi melalui proses yang benar sesuai syariah.
BACA JUGA: Efek Riba dalam Dimensi Sosial-Ekonomi
4 Jujur dan transparan
Jujur dalam menjalankan ekonomi Islam adalah modal utama yang diajarkan Rasulullah. Kejujuran manusia membuat bertransaksi saling menguntungkan satu sama lain.
5 Menghindari sistem ribawi dan perdagangan uang
Dalam perkembangan dunia bisnis, mata uang kala berubah menjadi komoditi dagang. Akibatnya uang beranak beredar. Padahal prinsip dasar ekonomi Islam bukan uang menghasilkan uang, tapi uang menghasilkan barang hal seperti ini harus dihindari. []
Referensi: Indahnya Ekonomi Islam/karya: Hasan Aedy/Penerbit: Alfabeta/Tahun: 2007