SENIN (29/4/2019), pemerintah Indonesia mengumumkan rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke luar pulau Jawa. Tiga lokasi yang dipertimbangkan pemerintah untuk dibangun sebagai ibu kota baru adalah Sumatera bagian timur, Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan.
BACA JUGA: 3 Provinsi Ini Direkomendasikan BNPB sebagai Lokasi Baru Ibu Kota Indonesia
Dalam membangun ibu kota dari nol, Indonesia disebut-sebut akan mengikuti langkah yang telah ditempuh sejumlah negara. Negara-negara tersebut telah memiliki pengalaman dalam merelokasi atau memindahkan ibu kota negaranya. Inilah negara-negara tersebut.
India
India resmi beribukotakan New Delhi pada 1931. Selama berabad-abad sebelumnya, Kolkata berfungsi sebagai ibu kota wilayah kekuasaan Inggris di India. Tetapi pada 1911 ibu kota dipindahkan. Penyebab utamanya adalah penentangan terhadap kekuasaan Inggris di wilayah Bengalia yang berada di sekitar Kolkata. Ibu kota baru dibangun di dekat kota tua Delhi, yang menjadi ibu kota Kekaisaran Mughal mulai 1648 sampai 1857.
Australia
Ibu kota Australia kini, yakni Canberra, dibangun sebagai kompromi antara dua kota besar, Sydney dan Melbourne, yang sama-sama berebut menjadi ibu kota. Meski keputusan diambil pada 1908, parlemen baru pindah ke Canberra pada 1927.
Filipina
Ada dua kota yang pernah jadi ibu kota Filipina. Awalnya Filipina beribukotakan Manila. Kemudian dipindahkan ke Quezone City. Kota ini didirikan oleh presiden Filipina ketika itu, Manuel Quezon, pada tahun 1940-an dan diberi nama sama dengan nama presiden. Sebelum dipindahkan kembali ke Manila, Quezon City sempat menjadi Ibu kota Filipina. Karena alasan-alasan praktis, Manila kembali ditetapkan sebagai ibu kota pada 1976.
Brasil
Rio de Janeiro, kota paling terkenal di Brasil, berfungsi sebagai ibu kota sejak Abad ke-17. Namun, pada tahun 1960-an statusnya dialihkan ke Brasilia, yang dibangun di dataran tinggi di bagian tengah-barat wilayah negara tersebut. Pemindahan ibu kota dari Rio ke Brasilia ini rupanya sudah diputuskan sejak tahun 1891, ketika otorita Brasil ingin mengintegrasikan negara itu secara lebih baik dan juga menjaga keamanannya, karena secara historis Rio rentan terhadap serangan yang dilancarkan dari laut.
Pakistan
Ibu kota Pakistan juga dibangun sebagai upaya untuk mengintegrasikan negara itu. Awalnya, Karachi berkedudukan sebagai pusat pemerintahan sejak pembentukan negara Pakistan, pada Agustus 1947, setelah memisahkan diri dari India, tetapi perannya sebagai ibu kota dianggap tidak praktis karena kekurangan air dan dikelilingi padang pasir. Pakistan pun memindahkan ibu kotanya ke Islamabad pada 1967.
Nigeria
Ibu kota Nigeria pindah dari Lagos ke Abuja pada 1991 sebagai bagian dari upaya untuk membangun kota independen dari tiga kelompok etnik utama di negara itu – Yoruba, Igbo dan Hausa-Fulani. Namun pemindahan tersebut juga didorong oleh persoalan infrastruktur di Lagos, yang penduduknya bertambah dari hanya 1,4 juta jiwa pada 1970 menjadi sekitar 21 juta jiwa tahun lalu.
Kazakhstan
Diambil dari bahasa setempat yang artinya “ibu kota”, Astana dibangun mulai 1997 atas perintah penguasa saat itu, Presiden Nursultan Nazarbayev. Astana dengan cepat berkembang menjadi salah satu kota modern di Asia Tengah – yang dihiasai dengan gedung-gedung baru yang mewah. Pengunduran diri Nazarbayev dari kursi presiden awal tahun ini membuat pemerintah setempat mengubah nama Astana menjadi Nur-Sultan.
Malaysia
Putrajaya menjadi ibu kota Malaysia pada2002. Kota tersebut dirancang khusus menjadi pusat pemerintahan federal Malaysia. Tapi, ibu kota resmi dan kediaman Raja tetap berada di Kuala Lumpur.
Myanmar
Penjelasan resmi sehubungan dengan relokasi ibu kota Myanmar dari Yangon ke Naypyidaw adalah bahwa ibu kota tua (Yangon) semakin macet dan semakin padat, tetapi mungkin terdapat pula faktor-faktor lain. Naypyidaw sendiri berada di tengah-tengah wilayah Myanmar, dan memungkinkan pemerintah mengendalikan daerah-daerah yang jauh secara lebih baik, terutama daerah-daerah yang mengalami pemberontakan. Namun banyak orang di Myanmar meyakini bahwa alasan yang sejatinya melandasi pemindahan ibu kota ke Naypyidaw adalah karena junta militer yang berkuasa sejak 1962 merasa lebih terlindungi dari pergolakan atau bahkan intervensi asing di ibu kota baru, yang dikelilingi oleh medan yang tidak ramah. []
SUMBER: BBC