MUNGKIN benar ungkapan yang menyebutkan bahwa hari kiamat itu semakin dekat. Bagaimana tidak, saat ini begitu banyak orang yang berani mencela Allah Azza Wajalla dan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Mereka seperti tidak takut terhadap azab yang akan didapat atas perbuatannya.
Orang yang berani mencela Allah Azza Wajalla dan Nabi shalallahu alaihi wasallam tidaklah diragukan tentang kekafirannya. Barang siapa yang melakukan kekafiran secara sengaja maka dia itu kafir.
BACA JUGA: Adakah Cara Menebus Dosa?
Selain itu, orang yang melakukan kekafiran dengan tujuan guyon maka dia telah kafir. Barang siapa yang melakukan kekafiran karena takut maka dia itu kafir. Bahkan barang siapa yang melakukan kekafiran karena orientasi harta maka dia itu kafir. Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (106) ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآَخِرَةِ
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat.” (Qs an Nahl:106-107).
BACA JUGA: Dzikir Ini Bisa Hapus Seribu Dosa
Dalam ayat di atas Allah menceritakan bahwa mereka mendapatkan kesenangan duniawi jika memilih kekafiran. Akhirnya mereka lebih memilih dunia. Sehingga ayat di atas adalah dalil tegas yang menunjukkan kafirnya orang melakukan kekafiran karena mengutamakan dunia dari pada akhirat. []
SUMBER: USTADZARIS.COM