JAKARTA—Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencabut ijin edar 27 merk makanan ikan kaleng yang positif mengandung cacing Anisakis sp.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pencernaan, Ari Fahrial Syam mengatakan, jika masuk dalam tubuh manusia, cacing tersebut bisa menyebabkan penyakit Anisakisis.
Larva cacing ini jika tertelan oleh manusia dalam keadaan hidup dapat menempel di dalam lambung atau usus halus sehingga menimbulkan berbagai keluhan mulai dari nyeri perut, mual, muntah, kembung, diare berdarah hingga demam yang tidak terlalu tinggi. Selain itu keberadaan larva cacing ini pada tubuh manusia juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh manusia yang bisa berakibat fatal.
“Larva cacing Anisakis ini tidak bisa berkembang biak di tubuh manusia tapi bisa bertambah besar. Karena sejatinya siklus hidup cacing ini ada di dalam tubuh ikan,” ujar dr Ari dalam siaran pers-nya, Sabtu (31/3/2018).
Dokter Ari membenarkan bahwa cacing ini memang sering ditemukan pada ikan mentah atau panganan laut lainnya yang mentah. Bahkan Ia menyebut bahwa kasus penemuan cacing ini banyak ditemukan pada masyarakat Jepang yang mengkonsumsi Sashimi atau Sushi.
Seiring dengan mulai banyaknya restoran Jepang di Indonesia yang menyediakan sushi atau sashimi maka dokter Ari meminta masyarakat untuk mewaspadai peningkatan jumlah kasus ini pada masyarakat Indonesia. Di Amerika, misalnya, tambah dr Ari jumlah kasus infeksi Anisakis ini sudah mulai rutin dijumpai.
“Walau jika ikan yang mengandung larva tersebut dimasak sampai ikannya matang maka larva tersebut akan mati. Selain itu larva cacing tersebut sebenarnya juga akan mati jika disimpan dalam suhu -20 derajat celcius,” tambah dia.
Meski sejauh ini dokter Ari tidak pernah menemukan secara langsung larva cacing Anisakis di saluran pencernaan pasien, ia tetap mengapresiasi langkah BPOM yang langsung menarik izin edar ke-27 merek ikan makarel kalengan yang positif mengandung cacing pita.
“Tapi saya pernah mendapatkan berbagai cacing lain seperti cacing gelang (Askaris), cacing cambuk (Trikuris) atau cacing pita (Taenia) yang didapat melalui pemeriksaan endoskopi,” lanjutnya, “Apapun kita tetap harus tetap mewaspadai dan tetap hati-hati akan keberadaan larva tersebut yang mencemari makanan yang akan kita konsumsi terutama jika akan dikonsumsi secara mentah.” []
SUMBER: SUARA