KITA tahu bahwa kaum Yahudi termasuk golongan orang-orang yang tidak selamat lantaran terkenal sebagai orang yang suka membangkang. Padahal, telah datang kepada mereka utusan-utusan Allah untuk memberi peringatan. Tapi, banyak dari mereka yang ingkar.
Kebanyakan, budaya yang kaum Yahudi lakukan itu tidaklah patut ditiru. Meski memang, tak dapat dipungkiri bahwa mereka memiliki pengaruh besar pada perkembangan teknologi di masa kini. Ya, tentunya kita harus pandai memilah dan memilih, agar jangan sampai kita melakukan hal yang dibenci oleh Allah, sebagaimana yang mereka lakukan.
BACA JUGA: Binatang Ini Diharamkan untuk Yahudi dan Nasrani
Sayangnya, ada salah satu budaya yang dilakukan kaum Yahudi yang diikuti banyak orang. Bahkan, bukan hanya oleh kaum mereka sendiri, tetapi juga umat Muslim. Ya, sebagian umat Muslim meniru budaya buruk mereka. Padahal, Rasulullah SAW telah memberi peringatan, bahwa jika kita mengikuti suatu kaum, maka kita termasuk pada golongannya. Memang, budaya apa yang banyak ditiru?
Dilansir dalam darussalaf.or.id bahwa suap adalah budaya kaum Yahudi. Padahal dalam kitab mereka sendiri yaitu Taurat, disebutkan bahwa suap hukumnya adalah haram. Budaya yang buruk ini kemudian dilestarikan oleh sebagian manusia sampai sekarang tanpa ada rasa takut kepada Allah.
Allah telah menceritakan tentang kebobrokan akhlak kaum Yahudi dalam banyak ayat-Nya. Di antaranya adalah firman-Nya, “Mereka itu (Yahudi) adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan sesuatu yang haram (suap),” (QS. Al-Maidah: 42).
BACA JUGA: Pertanyaan Seorang Yahudi tentang Kiamat pada Rasulullah
Abdullah bin Mas’ud dan para ulama ahli tafsir lainnya menafsirkan bahwa makna (السُّحْتُ) dalam surah Al-Maidah ayat 42 di atas adalah suap. (Tafsir ath-Thabari 10/319)
Al-Imam al-Baghawi menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan kalangan hakim kaum Yahudi (di zaman Rasulullah) semacam Ka’b bin al-Asyraf dan yang semisalnya. Mereka dahulu biasa menerima suap dan memberi putusan (yang menguntungkan) kepada orang yang menyuap. (Tafsir al-Baghawi 2/53). []