DIRIWAYATKAN dari Nu’man ibnu Basyir, ia bercerita, “Abu Bakar tengah meminta izin untuk menemui Nabi, namun tiba-tiba ia dengar ‘Aisyah (dari dalam rumah) bersuara lantang kepada Nabi. Ia pun langsung berseru, ‘Hai anak perempuan Fulanah!’
Ini merupakan pendekatan yang sangat mengagumkan dalam berinteraksi. Aisyah adalah putrinya sendiri namun ia tidak suka dengan tindakan putrinya ini, maka ia pun tidak menisbatkannya kepada dirinya saat ia melakukan perbuatan yang tidak disukainya, melainkan menisbatkannya kepada ibunya.
BACA JUGA: Kisah Wanita Penghuni Surga Bersama Rasulullah
Ia pun berseru, ‘Lancang sekali kau berteriak di hadapan Rasulullah!’
Nabi dengan sigap menengahi keduanya ketika Abu Bakar bergerak menuju Aisyah dan hendak memukulnya. Abu Bakar kemudian keluar, sementara Nabi sibuk menenangkan emosi Aisyah. Dengan sikap lembutnya, beliau ambil guna meluluhkan hati Aisyah.
Nabi berkata, ‘Bukankah kau lihat aku telah menengahi antara dia dan kamu?’
BACA JUGA: Setiap Orang adalah Unik, Rasulullah SAW Sudah Tahu Itu
Beberapa saat kemudian Abu Bakar meminta izin untuk menemui Nabi. Namun kali ini ia mendengar canda dan tawa antara Nabi dan Aisyah. Melihat hal tersebut, Abu Bakar pun berkata, ‘Sertakanlah aku dalam perdamaian kalian, sebagaimana kalian sertakan aku dalam pertengkaran kalian.’” []
Sumber: Aisyah yang cerdas dan yang dicintai/ Penulis: Ahmad Ibnu Salim Baduwilan/ Penerbit: Irsyad Baitus Salam,2006