PEMIMPIN berani lagi-lagi diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masa depan Indonesia. Kali ini, Jokowi menambahkan pemimpin berani yang harus maraton, bukan hanya lari pagi.
Jokowi awal bicara pemimpin berani untuk masa depan saat berapi-api menyampaikan pidato di acara Musyawarah Rakyat (Musra), Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5). Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.
“Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih. Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat,” kata Jokowi.
“Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan,” lanjutnya.
BACA JUGA; Presiden Jokowi Nyaman Disopiri Prabowo Subianto, Dinilai Kode Dukungan Capres
Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin berani, yakni berani demi kepentingan rakyat.
“Dan pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat,” kata Jokowi dengan suara yang meninggi dan gestur tangan yang tegas.
Jokowi juga mengingatkan bahwa pemimpin yang tepat ialah yang bisa memahami negara ini. Pemimpin, kata Jokowi, harus tahu bagaimana memanfaatkan potensi negara ini demi kemajuan.
“Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu, harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa,” tuturnya.
Pemimpin Berani Jangan Lari Pagi, Harus Maraton
Beberapa bulan kemudian, Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan. Berbagai hal dibahas, utamanya soal pertumbuhan ekonomi yang dikaitkan dengan ‘lari pagi’.
Pertemuan dengan para pemimpin redaksi media digelar usai Presiden Jokowi mencoba LRT, Kamis (10/8). Ada sekitar 20 pemimpin redaksi yang hadir.
Jokowi awalnya bicara soal pertumbuhan ekonomi RI di triwulan II 2023 yang mencapai 5,17%. Sang Presiden senang karena pertumbuhan ekonomi RI di atas prediksi banyak orang, yang menduga hanya sekitar 4%.
Presiden juga bicara soal hilirisasi yang sudah menunjukkan dampak baik bagi perekonomian Indonesia. Meskipun mendapat tekanan dari kekuatan ekonomi dunia, Jokowi menegaskan hilirisasi sangat penting karena terbukti meningkatkan ratusan kali lipat penerimaan Negara.
Jokowi mengatakan momentum baik pertumbuhan ekonomi ini perlu dijaga, agar dalam kurun waktu 15 tahun ke depan Indonesia bisa menjadi negara maju dengan pendapatan di atas 10 ribu USD per kapita. Jokowi lalu kembali bicara Indonesia butuh sosok pemimpin berani sebagai suksesornya.
BACA JUGA: Akui Belajar Banyak dari Jokowi, Prabowo: Bukan Saya Menjilat
“Karena itu dibutuhkan pemimpin yang berani, pemimpin yang berani dan melanjutkan apa yang sudah dimulai sekarang,” kata Jokowi.
Jokowi bicara soal ‘lari’ sebagai analogi kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia ke depannya. Sang Presiden menyinggung soal lari pagi.
“Larinya jangan lari pagi, kalau lari pagi mudah, harus lari maraton, kuncinya di endurance,” kata Jokowi.
Pembicaraan dengan para pemimpin redaksi lalu mengalir ke topik-topik lain. Para pemimpin redaksi bertukar pikiran dengan Presiden soal isu-isu terkini. Salah satu yang ditanyakan oleh sejumlah pemimpin redaksi adalah soal kesan Jokowi disopiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menjajal mobil Maung pada 24 Juli lalu.
“Pak Prabowo bagus banget nyetirnya, halus banget, sehingga rasanya nyaman,” kata Jokowi. []
SUMBER: DETIK