HOTEL Roa-Roa di Jalan Pattimura, Kota Palu, Sulawesi tengah (sulteng) menjadi salah satu titik pusat pencarian korban oleh Tim SAR. Hotel berlantai 8 itu telah runtuh, rata dengan tanah, akibat guncangan gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Puluhan korban diperkirakan tertimbun di bawah reruntuhan hotel bintang tiga di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur tersebut. Berikut ini faktanya:
1. Hanya 4 dari 80 kamar yang kosong di Hotel Roa-Roa
Menurut BNPB, hotel tersebut merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah pascagempa dan tsunami di Donggala dan Palu.
BACA JUGA:Â Ini Fakta-Fakta terkait Gempa Sulteng
“Dilaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang sedang terisi oleh tamu hotel yang menginap,” ujar Kepala Pusat, Data, dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di kantor BNPB, Sabtu (29/9/2018) siang.
Tim SAR kesulitan melakukan evakuasi korban karena ketiadaan alat berat. Kondisi bangunan hotel yang roboh secara bertumpuk juga semakin menyulitkan evakuasi dan pencarian korban.
2. Salah satu tamu hotel yang terjebak reruntuhan adalah atlet paralayang Asian Games
Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang saat Asian Games 2018 kemarin, Gendon Subandono menyebutkan, dari sekitar 30 atlet yang sedang bertanding di Palu, tinggal tujuh atlet yang belum diketahui keberadaannya hingga Ahad (30/9/2018) pagi.
Ketujuh atlet itu menginap di Hotel Roa Roa. Salah satu dari ketujuh atlet tersebut adalah Riza C Kambey.
3. Jumlah korban yang terjebak di reruntuhan hotel diperkirakan mencapai 50 orang
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) M Syaugi mengatakan, diduga masih banyak tamu hotel yang tertimbun di bawah reruntuhan. Namun jumlah pasti korban belum diketahui.
“Informasi dari manajer hotel. Kurang lebih 50-60 orang belum dievakuasi dalam reruntuhan bangunan ini. Namun beberapa sudah kita evaluasi ada yang selamat dan meninggal dunia,” kata Syaugi pada Ahad (30/9/2018).
Kendati, bangunan hotel rata dengan tanah, Syaugi mengatakan masih ada kemungkinan korban selamat di antara puing reruntuhan hotel itu.
“Bangunan ini ambruknya betul-betul kolaps. Bisa saja ada yang masih hidup, tapi belum bisa selamat karena belum ada alat berat,” kata Syaugi.
4. Sebagian korban di reruntuhan hotel telah ditemukan
Dua korban tewas ditemukan oleh tim SAR Palu dari reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9/2018).
Humas Kantor SAR Palu Fatmawati, menyebuntkan satu korban berhasil ditemukan pukul 09.30 WITA, atas nama Ikhsan Imbang (35), warga Jakarta. Sedangkan satu korban lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (29/9/2018) malam, dan belum dapat diidentifikasi.
“Selain itu, hingga pagi ini, ada 5 korban dievakuasi dalam kondisi selamat,” jelas Fatma.
BACA JUGA:Â Inilah 10 Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Dunia
Pihaknya memperkirakan masih banyak korban yang masih tertimbun reruntuhan hotel.
5. Proses evakuasi
Sebanyak 15 tim potensi SAR telah dikerahkan untuk proses evakuasi di Hotel Roa Roa. Reruntuhan hotel berupa material beton yang bertumpuk, membuat petugas harus ekstra hati-hati dalam melaksanakan tugasnya.
“Material dari gedung yang runtuh itu tidak hancur, beton-beton (yang menumpuk) jadi kendala kami dalam mengevakuasi korban. Kami juga harus pelan-pelan karena jangan sampai evakuasi korban justru menimbulkan korban,” katanya.
Selain itu, resiko adanya gempa susulan juga perlu menjadi perhatian para petugas tersebut. []
SUMBER: TRIBUNNEWS