SESUNGGUHNYA ada keburukan-keburukan yang dosanya terus berjalan memakan kebaikan-kebaikan seseorang walaupun pelakunya telah meninggal dunia. Di antara keburukan-keburukan yang dosanya terus berjalan adalah menyesatkan kaum Muslimin dan merusak mereka. Seperti fatwa dengan tanpa ilmu, menjauhkan seorang Muslim dari dari ketaatan, menyebarkan kaset-kaset yang membolehkan hal-hal yang haram atau video-video porno kepada orang lain, membeli parabola atau membuat jaringan internet untuk melihat video porno, dan lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Barangsiapa membuat perbuatan yang buruk di dalam agama Islam (seperti kemaksiatan, bid’ah, dan lainnya, kemudian diikuti oleh orang-orang lain-pen), dia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim, no. 2674, dari Jarir bin Abdullah)
Tentunya kita tidak ingin ketika kita sudah meninggal kelak ternyata dosa-dosa kita tetap berjalan, bahkan dosa orang lain pun mengalir pada kita. Naudzubillah. Kita berharap, amalan kebaikanlah yang akan selalu mengalir pada kita hingga kita meninggal nanti.
Akhirnya, kita memohon kepada Allah agar menjadikan amalan kita ikhlas untuk mencari wajah Allah Azza wa Jalla dan agar memberikan manfaat kepada semua orang Islam, dan semoga Allah Azza wa Jalla menganugerahkan kepada kita semua kematian yang baik setelah panjangnya umur dan bagusnya amal. Wahai Allah jadikanlah akhir umur kami di dalam amalan ketaatan, Aamin. []
Sumber: Tsalasuna ‘Amalan Tuthilu fi/Karya: Amir bin Muhammad al-Madari/Penerbit: Darul Majd lin Nasyr wat Tauzi