MAKA akupun berangkat. Sampailah aku di bawah Arasy. Lalu aku bersujud kepada Allah swt. Dalam sujudku, Allah mengilhamkan kepadaku pujian-pujian dan sanjungan-sanjungan untuk-Nya. Belum ada siapapun sebelumku yang memuji dan menyanjung Allah dengan kalimat-kalimat indah itu.
“Wahai Muhammad,”ada suara memanggilku.
“Angkat kepalamu. Mintalah, pasti kau diberi. Mintalah syafaat, pasti kau diberi hak syafa’at.”
BACA JUGA: Bersabarlah, Buah Hati Anda yang Telah Meninggal akan Memberi Syafaat Kelak
Lalu aku angkat kepalaku, bangkit dari sujud.
“Umatku, umatku, ya Allah”Begitu permintaanku.
Suara itu menjawab lagi, wahai Muhammad, masukkan umatmu yang tanpa hisab dari pintu-pintu Surga sebelah kanan. Pintu yang lainpun bisa mereka masuki seperti manusia kebanyakan lainnya.
Dan…
Demi Allah, sungguh setiap pintu-pintu Surga itu lebarnya seperti jarak dari Mekah ke Bashrah. Menakjubkan, luas setiap pintu surga sama dengan 1210 km.
Sebelum itu, semua manusia dari awal sampai akhir dikumpulkan di sebuah lapangan luas. Matahari sangat dekat jaraknya. Mereka semua dalam keadaan genting yang sangat berat. Tak mampu mereka memikulnya.
BACA JUGA: Delapan Amal Ini Datangkah Syafaat di Hari Kiamat Kelak
Ayo kita cari orang yang bisa memintakan syafaat kepada Allah untuk kita, demikian sebagian mengusulkan. Datanglah manusia dalam jumlah banyak menemui Nabi Adam, lalu Nabi Nuh, lalu Nabi Ibrahim, lalu Nabi Musa, lalu Nabi Isa.
Tapi, semua tak berani meminta syafaat kepada Allah, sebab Akulah pemimpin seluruh umat manusia pada hari Kiamat itu. Dan, hak syafaat itu diberikan kepadaku. []
Sumber : Hadits Bukhari dan Muslim
K.H. Marfu Muhyiddin Ilyas, MA
A’wan PCNU Kabupaten Purwakarta Jawa Barat
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi Muhajirin
IG: @guru4ngaji