RASULULLAH SAW bukan manusia biasa. Beliau pulih (ma’shum) dari melakukan perbuatan dosa, sementara manusia biasa tidak.
Sementara itu, layaknya manusia pada umumnya, Rasulullah SAW juga berumah tangga, makan, dan minum. Dalam hal hidangan misalnya, Rasulullah juga punya makanan favorit layaknya manusia lainnya. Lalu apa saja makanan yang digemari Rasulullah?
Kalau merujuk pada beberapa hadits, ada beberapa makanan atau hidangan yang disukai, bahkan sangat digemarinya.
BACA JUGA: Umar Sangat Hati-hati dengan Makanan Enak
Pertama, tharid atau masakan kaldu dengan isian utamanya kacang chickepa (himmis). Boleh dikata, tharid merupakan hidangan paling favorit Rasulullah. Sampai-sampai, Rasulullah ‘mengumpamakan’ keunggulan tharid –dengan makanan lainnya- sama seperti Fatimah –dengan perempuan lainnya.
“Sama seperti tharid yang lebih sedap ketimbang semua masakan, begitu pula Fatimah yang lebih hebat dibandingkan semua perempuan,” kata Rasulullah dalam hadits riwayat Bukhari. Hal ini juga disebutkan dalam buku Medieval Cuisine of the Islamic World: A Concise History with 174 Recipes (Lilia Zaouali, 2007).
Kedua, daging bagian kaki dan paha kambing. Rasulullah juga sangat menggemari daging kambing, khususnya bagian lengan atau kaki depan dan pahanya. Menurut hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Qadhi Iyadh, Rasulullah menyukai daging bagian kaki dan paha karena bagian itu aromanya yang khas serta rasanya yang manis. Meski demikian, tidak diketahui lebih rinci bagaimana daging tersebut dimasak. Apakah disemur, digulai, dibakar, direndang, atau yang lainnya.
Ada sebuah ‘cerita menarik’ tentang daging kambing dan Rasulullah. Merujuk buku Para Penentang Muhammad SAW (Misran dan Armansyah, 2018), suatu ketika Rasulullah pernah mendapatkan hadiah daging kambing panggang dari Zainab binti al-Harits, seorang Yahudi Khaibar. Rasulullah menerimanya dengan gembira. Alasannya, Zainab menegaskan bahwa itu adalah hadiah, bukan sedekah.
Di samping itu, daging kambing panggang adalah hidangan favorit Rasulullah sehingga beliau menerimanya dengan senang hati. Namun ternyata, daging kambing panggang tersebut beracun. Rasulullah baru menyadari kalau hidangan itu mengandung racun setelah melihat kaki domba. Beliau langsung memuntahkan domba panggang tersebut.
Ketiga, talbinah. Talbinah adalah sejenis sup yang terdiri dari lemak, gandum, madu, dan sayur hijau. Merujuk buku Sehat Ala Nabi: 365 Tips Sehat Sesuai Ajaran Rasulullah (Mohammad Ali Toha Assegaf, 2015), talbinah baik untuk untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengembalikan keseimbangan tubuh yang terganggu,dan memberikan kekuatan karena mengandung energi yang tinggi.
Keempat, roti gandum. Dikisahkan bahwa suatu ketika Rasulullah mengajak Jabir bin Abdullah ke rumah salah satu istrinya. Ketika mereka berdua sampai, istri Rasulullah mengeluarkan roti gandum. Rasulullah dan Jabir memakan roti gandum tersebut bersama dengan cuka.
“Ini adalah makanan terbaik penduduk dunia dan penduduk akhirat,” kata Rasulullah ketika diberi hidangan roti gandum sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah.
Itulah beberapa hidangan favorit Rasulullah. Tentu saja banyak jenis makanan lain yang digemari Rasulullah. Jika dari segi buah-buah, ada kurma, anggur, semangka, delima, buah ara, labu dan melon. Sementara untuk minuman, Rasulullah suka susu, madu, jahe, dan air zamzam.
BACA JUGA: Bolehkah Mengutuk Makanan?
Meski demikian, Rasulullah tidak pernah ‘memuaskan diri’ dengan makanan-makanan favoritnya itu. Beliau makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Makan sekadarnya saja.
Tidak lantas memenuhi perut dengan makanan yang disenangi. Rasulullah mengingatkan kepada umatnya agar aman isi perutnya: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara. []
SUMBER: NU.OR.ID