MUHAMMAD Marmaduke Pickthall. Sosok mualaf yang telah memeluk Islam pada 1917 ini telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan Islam di Eropa. Pickthall juga pernah mengungkap keutamaan Alquran.
Dalam buku Tujuh Mualaf yang Mengharumkan Islam karya Tofik Pram dijelaskan, Pickthall menerbitkan Alquran terjemahannya pada 1930. Atas wasilah Pickthall, Islam mulai lebih dipahami khususnya oleh kaum Muslim Eropa yang tidak bisa berbahasa Arab.
BACA JUGA: Inilah yang Dikabarkan dan Digambarkan dalam Alquran tentang Neraka
Meski demikian, Pickthall menegaskan bahwa Alquran tidak bisa ‘diterjemahkan’. Oleh sebab itu, terjemahannya tetap disandingkan dengan teks asli Alquran dalam bahasa Arab. Pickthall meyakini bahwa, bagi seluruh umat muslim, termasuk dirinya, Alquran adalah suatu hal yang agung yang hanya berasal dari Yang Mahatinggi.
Pickthall berkata dalam kata pengantar bukunya mengenai hikmah Alquran: “Sebelum mulai mempelajari Alquran, seseorang harus menyadari Alquran tidak seperti bahan bacaan lain. Ini merupakan kitab yang unik, yang berasal dari Yang Mahatinggi”.
BACA JUGA: Benarlah Alquran, Ilmuwan Fisika Ungkap Setiap Materi Diciptakan Berpasang-pasangan
“Alquran berisi pesan-pesan abadi serta universal. Kandungan isinya tidak merujuk pada tema atau gaya tertentu, melainkan landasan seluruh sistem kehidupan, mencakup segala spektrum permasalahan. Sedari aat-ayat kepercayaan maupun perintah serta sumber pengajaran, kewajiban, hukuman bagi yang melanggar, hukum umum yang pribadi, serta jalan keluar terhadap persoalan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Lalu cerita kaum di masa lampau teriring apa-apa yang dapat dipetik pelajaran darinya,”. []
SUMBER: REPUBLIKA