ALLAH SWT melalui Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk menyayangi anak yatim. Namun ada sebagian umat malah dengan sengaja memakan harta anak yatim. Bagaimana nasib orang seperti ini?
Neraka untuk orang yang memakan harta anak yatim adalah Neraka Sa’ir. Melansir buku Dasar-dasar Memahami Iman, Islam, dan Ihsan karya Ipnu R. Noegroho, Neraka Sa’ir merupakan tingkatan setelah Neraka Hutamah.
Dijelaskan lebih lanjut, Allah SWT menciptakan neraka untuk orang-orang pelit yaitu orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakatnya, yang mengurangi zakatnya (tidak membayar zakat sesuai dengan ketentuan), tidak mau bersedekah, dan juga untuk orang-orang yang memakan harta anak yatim.
BACA JUGA: Siapa yang Disebut dengan Anak Yatim?
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 10,
اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا ࣖ ١٠
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
Ustadz Rudianto dalam buku Selamatkan Dirimu dari Azab Neraka! menjelaskan bahwa orang-orang yang suka memakan harta anak yatim secara zalim akan digiring pada hari kiamat dalam keadaan mengerikan. Nyala api akan keluar dari mulut, telinga, hidung, dan matanya.
Dengan keadaan yang seperti itu maka orang-orang akan melihat dan mengetahui dengan pasti bahwa orang tersebut pemakan harta anak yatim ketika masih di dunia. Pantaslah apabila dosa karena memakan harta anak yatim dikelompokkan pada dosa yang membinasakan.
Dalam hal ini Abu Hurairah RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, apakah itu?” beliau menjawab, “Syirik kepada Allah SWT, sihir membunuh jiwa yang diharamkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman dan yang bersih dan zina.” (HR Bukhari)
Sementara itu, dalam buku Dahsyatnya Neraka Pedihnya Azab Neraka dan Keadaan Calon Penghuninya karya Syaiful Bachri Az-Zidani juga menjelaskan secara lengkap mengenai dosa orang-orang yang memakan harta anak yatim.
Orang yang memakan harta anak yatim akan sangat menderita di akhirat. Namun, hal itu wajar karena dulu ia membuat anak yatim menderita. Sebagai balasannya ia juga akan menderita di akhirat. Jangankan memakan hartanya, mendekatinya saja (dengan niat mengambil haknya) Allah SWT melarang.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 34,
وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا
Artinya: “Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan (cara) yang terbaik (dengan mengembangkannya) sampai dia dewasa dan penuhilah janji (karena) sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.”
BACA JUGA: 6 Keutamaan Memuliakan Anak Yatim
Masih dalam buku yang sama dijelaskan pula bahwa memakan anak yatim merupakan perbuatan dosa besar. Jangankan sampai memakan harta anak yatim, mengabaikan hak-haknya atau tidak mengurusnya saja dianggap mendustakan agama. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT,
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ ١ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ ٢
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim” (QS Al Maun: 1-2)
Demikianlah penjelasan dari Neraka Sa’ir yang merupakan tempat bagi orang-orang yang memakan harta anak yatim. []
SUMBER: DETIK