“DULU aku pernah bertanya-tanya pada seorang teman, apa obat sakit kepala? Dia spontan menjawab, “Bla bla bla…”
Lalu aku bertanya kepada seorang Bapak, apa obat sakit nyeri di dada, alias sesak nafas? Dia menyarankan, “Coba periksa ke dokter spesialis jantung. Di sana pasti akan diberi obat khusus.”
Terus bertanya lagi kepada seorang wanita, obat galau apa? Dia malah menertawaiku, “Ya move-on-lah! Terlalu lama memendam perasaan, sih…”
Tetapi…
Pernahkah Anda merasakan sakit berkepanjangan? Masih merasakan gelisah di dalam diri, walaupun sudah beristri? Dan berbagai masalah lainnya datang melanda jiwa dan raga.
Ternyata…
Kita masih kurang berzikir, mengingat Allah. Kurang bersalawat kepada Rasulullah. Kurang tadarusan Al-qur’an dan seringnya main gadget terus-terusan. Kurang ingat akhirat—dunia setiap saat.
Oleh sebab itu, bacalah Al-qur’an! Berzikir sembari bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Luangkan waktu sebisa mungkin—di kantor, di angkot, waktu kuliah, dsb—semua itu tergantung hakikat manusia sebagai hamba—mau tidak mengingat Tuhan-Nya.
Bersalawat kepada baginda Rasulullah SAW. Jika tidaklah Allah utus beliau untuk menyampaikan risalah Islam, mungkin manusia akan selalu terkungkung oleh nafsunya syaitan. Bahkan sampai sekarang saja masih ada—tak sadar telah tergelincir ke jurang kehancuran.
Betapa beruntung umat muslim pandai membagi waktunya, seperti: kapan bermain, belajar, jalan-jalan, bersedekah, menikah, dan sebagainya.
Maka, berbahagialah mereka—nama Allah selalu ada dalam ingatannya—tentu Allah juga sayang kepadanya. Mengabulkan setiap jengkal keperluannya, dan terjaga dari segala marabahaya.[]