“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (Al-A’raf Ayat 57).
TENTUNYAÂ kita tak merasa asing lagi dengan angin. Angin merupakan salahsatu hal yang tidak dapat terlepas dalam kehidupan kita. Jika Allah tidak menciptakan angin, mungkin tidak akan pernah ada yang namanya kincir angin dan benda-benda yang bergerak oleh angin. Namun, tahukah Anda bagaimana proses terjadinya angin itu sendiri?
Angin terjadi karena proses penyinaran atau radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi akan berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut akan berakibat pada perbedaan suhu udara.
BACA JUGA:Â Janganlah Kauberlindung di Bawah Pohon saat Angin Kencang
Daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari, akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Pada daerah ini, udara bergerak mengembang atau memuai sehingga tekanan udaranya rendah. Pada daerah yang suhu udaranya lebih rendah, tekanan udaranya lebih tinggi.
Perbedaan tekanan udara ini akan mengakibatkan terjadinya gerakan udara dari daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang tekanan udaranya lebih rendah atau disebut angin.
BACA JUGA:Â 4 Bahaya Angin Malam bagi Kesehatan
Begitulah bagaimana Allah menciptakan angin dengan begitu sempurnanya. Semoga dengan mengetahui bagaimana angin diciptakan, kita mampu menjadi manusia yang lebih pandai bersyukur dan memahami bahwa Allah menciptakan segala sesuatu ini dengan suatu hikmah yang luar biasa. []