KETIKA Islam berjaya di Madinah, para rabi Yahudi yang didukung orang-orang Al-Aus dan Al-Khazraj yang tetap bertahan pada kejahiliyahannya, merasa resah gelisah. Orang-orang Al-Aus dan Al-Khazraj tersebut adalah orang-orang musyrik yang munafik. Mereka bersandiwara dengan identitas “Muslim” agar bisa selamat dari pembunuhan, namun sebenarnya dalam hati mereka ada kemunafikan. Hati nurani mereka bersatu dengan orang-orang Yahudi karena kekafiran mereka kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dan keengganan mereka untuk menerima Islam dan masuk di dalamnya.
BACA JUGA: Ketika 2 Rabi Yahudi Bercakap-cakap Soal Shalat Subuh dan Shalat Jumat
Di antara rabi-rabi Yahudi tersebut adalah Huyay bin Akhthab. Saudara Huyay bin Akhthab yang bernama Abu Yasir bin Akhthab, saudara Huyay bin Akhthab yang lain, yaitu Judai bin Akhthab, Salam bin Misykam, Kinanah bin Ar-Rabi’ bin Abu Al-Haqiq, Salam bin Abu Al-Haqiq, saudara Salam bin Al-Haqiq yang bernama Salam bin Ar-Rabi’. Salam bin Ar-Rabi’ adalah anak Rafi’ Al-A’war yang di eksekusi sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di Khaybar, Ar-Rabi bin Ar-Rabi’ bin Abu Al-Haqiq, Amr bin Juhasy, Ka’ab bin Al-Asyraf. Ka’ab bin Al-Asyraf berasal dari Thayyi’, kemudian dari salah satu Bani Nabhan. Ibunya berasal dari Bani An- Nadhir, Al-Hajjaj bin Amr sekutu Ka’ab bin AlAsyraf, Kardum bin Qais sekutu Ka’ab bin Al-Asyraf. Mereka semua berasal dari Bani An-Nadhir. Para rahib dari Bani Tsa’labah bin Al- Fathiyyun adalah Abdullah bin Shuri Al- A’war. Pada zamannya, di Hijaz tidak ada seorang pun yang lebih paham tentang Kitab Taurat (Perjanjian Lama) dari Abdullah bin Shuri. Ibnu Shaluba, Mukhairiq. Ia rahib orang Yahudi, namun kemudian ia masuk Islam. Dari Bani Qainuqa’ adalah Zaid bin Al-Lashait. Ada yang mengatakan Ibnu Al-Lushait seperti dikatakan Ibnu Hisyam. Sa’ad bin Hanif, Mahmud bin Saihan, Uzair bin Abu Uzair, Abdullah bin Shaif.
Ibnu Hisyam berkata: Ada yang mengatakan Ibnu Dhaif. Kemudian Suwaid bin Al-Harits, Rifa’ah bin Qais, Finhashh, Asyi’, Nu’man bin Adha, Bahri bin Amr, Syas bin Adi, Syas bin Qais, Zaid bin Al-Harts, Nu’man bin Amr, Sukain bin Abu Sukain, Adi bin Zaid, Nu’man bin Abu Aufa Abu Anas, Mahmud bin Dahiyyah, Malik bin Ash-Shaif. Ada pula yang mengatakan Ibnu Adh-Dhaif. Kemudian Ka’ab bin Rasyid, Azir, Rafi’ bin Abu Rafi’, Khalid, Izar bin Abu Izar.
Ibnu Hisyam berkata: Ada pula yang mengatakan Azir bin Abu Azir. Ibnu Ishaq berkata: Kemudian Rafi’ bin Haritsah, Rafi’ bin Huraimalah, Rafi’ bin Kharijah, Malik bin Auf, Rifa’ah bin Zaid bin At-Tabut, Abdullah bin Salam bin Al-Harits. Ia ulama mereka, seorang rahib yang paling cerdas. Ia bernama asli Al-Hushain. Ketika ia masuk Islam, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam mengganti namanya dengan nama Abdullah. Mereka ini berasal dari Bani Qainuqa’.
BACA JUGA: Teks Perjanjian untuk Tidak Memerangi Orang-orang Yahudi
Bani Quraizhah adalah sebagai berikut: Az-Zubayr bin Batha bin Wahb, Azzal bin Samuel, Ka’ab bin Asad. Ia terikat perjanjian dengan Bani Quraizhah kemudian membatalkannya pada Perang Ahzab. Samuel bin Zaid, Jabal bin Amr bin Sakinah, An-Nahham bin Zaid, Fardam bin Ka’ab, Wahb bin Zaid, Nafi’ bin AbuNafi, Abu Nafi’, Adi bin Zaid, Al-Harts bin Auf, Kardam bin Zaid, Usamah bin Habib, Rafi’ bin Rumailah, Jabal bin Abu Qusyair, Wahb bin Yahuda. Mereka ini berasal dari Bani Quraizhah. Dari Bani Zuraiq ialah Labid bin A’sham. Dialah orang yang menyihir Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam hingga tidak bisa mendatangi istri-istrinya. Dari Bani Haritsah: Kinanah bin Shuriya. Dari Bani Amr bin Auf ialah Fardam bin Amr. Dari Bani An-Najjar ialah Silsilah bin Barham.
Mereka semua rabi-rabi Yahudi, orang- orang jahat, orang-orang yang melawan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dan sahabat-sahabatnya, orang-orang yang banyak bertanya tanpa aplikasi apapun, dan memusuhi Islam karena ingin memadamkannya, kecuali Abdullah bin Salam dan Mukhairiq.
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media