REZEKI sering disalahartikan sebagai harta, uang atau materi yang dapat dikalkulasi dengan jumlah nominal tertentu. Padahal, rezeki itu banyak macamnya. Bukan hanya sekedar materi saja.
Manusia seringkali hanya memperhatikan rezeki berupa materi sehingga lalai dan melupakan rezeki lainnya yang tak kalah berharga yang diberikan Allah SWT.
BACA JUGA: Jemputlah Rezeki di Pagi Hari
Berikut sebagian rezeki dari Allah yang kerap dilupakan manusia:
1 Keimanan
Tidak semua manusia terlahir dalam keluarga Muslim. Sementara yang lainnya lebih memilih mengingkari Allah. Rezeki berupa keimanan bukan hanya didapat dengan cara selalu mendekatkan diri kepada Allah, melainkan juga ridha-Nya.
Allah bisa jadi memberikan banyak harta dan seluruh kekayaan dunia pada seseorang, namun Dia mencegah hidayah Islam masuk ke dalam hatinya. Sesungguhnya orang tersebut hanya akan mendapatkan kebahagiaan dunia tanpa jaminan bahagia di akhirat.
Allah berfirman,
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)
2 Kesehatan
Apalah arti bergelimang harta namun hanya bisa terbaring di tempat tidur karena menderita sebuah penyakit. Sehat baik secara fisik dan mental adalah rezeki lain yang sering dianggap sepela. Sering kali baru terasa nikmatnya jika sudah terlanjur sakit.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia terpedaya dengan keduanya; nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari).
Rasulullah SAW bahkan senantiasa memohon kepada Allah agar dihindari dari segala penyakit fisik dan dibri ketenangan batin.
Rasulullah SAW pernah berdoa, “Ya Allah sesunguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila dan penyakit kusta serta dari sejelek-jeleknya penyakit.”
3 Kecukupan rezeki
Dapat hidup dengan manyantap makanan yang kita inginkan juga termasuk rezeki. Sayangnya rezeki ini dianggap sepela sehingga sering kali lupa disyukuri. Begitu pula dengan rasa aman karena memiliki tempat tinggal sebagai tempat perlindungan.
Allah berfirman:
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. Quraisy: 3-4).
Syekh Imam Nawawi dalam kitab Qatru Al Ghais fi Syarh Masail Abi Laits menuliskan:
“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah) kepada ketaatan.”
4 Ditutupnya aib oleh Allah
Setiap manusia pastilah punya aib yang hanya dirinya dan Allah saja yang mengetahui. Tentu mudah bagi Allah untuk memperlihatkan aib kita di hapdan manusia lain. Namun dengan sifat Rahim-Nya, Allah lebih memilih unutk menutup aib kita. Bukankah hal tersebut termasuk dalam rezeki?
BACA JUGA: Kunci Rezeki yang Jarang Disadari
Dalam sebuah hadits disebutkan:
“Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat. Yaitu seseorang yang telah berbuat dosa di malam hari lantas di pagi harinya ia berkata bahwa ia telah berbuat dosa ini dan itu padahal Allah telah menutupi dosanya. Pada malam harinya, Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi harinya ia membuka sendiri aib yang telah Allah tutupi.” (Muttafaq Alaih).
5 Sifat Maha Pengampun Allah
Al Ghaffar, salah satu dari banyak nama baik Allah. Manusia dengan segala dosa yang telah diperbuatnya tetap akan mendapat ampunan Allah apabila ia bertaubat dengan sungguh-sungguh. Rezeki yang satu ini amat sangat berharga namun sering kita lupakan.
“………Allah telah menetapkan atas diri-Nya sifat kasih sayang, bahwasannya siapa saja di antara kalian berbuat kejahatan karena kebodohan kemudian dia bertaubat dan (setelahnya) memperbaiki diri maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang,” (Qs. Al-An’aam: 54).
Demikianlah beberapa rezeki yang kerap kita lupakan. Tentu masih banyak rezeki lain yang mungkin sering kita abaikan, sebagaimana rahmat Allah sangat luas.
Allah berfirman:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18) []
SUMBER: MUSLIMAH DAILY