DAJJAL mengaku sebagai Tuhan. Ia membungkus kebatilan yang dibawanya dengan hal-hal luar biasa, sampai-sampai ada orang yang mendatanginya dengan keyakinan bahwa kebatilan Dajjal tak akan menimpa dirinya. Namun, begitu melihat hal-hal luar biasa dalam diri Dajjal itu, ia segera jadi pengikut Dajjal.
Dalam Sunan Abi Dawud diriwayatkan dengan sanad shahih dari Imran ibn Hushain bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa mendengar Dajjal, hendaklah ia menjauhinya. Demi Allah, ada orang lelaki datang kepadanya dengan penuh percaya diri sebagai mukmin, namun ternyata lelaki itu mengikutinya juga, karena tipu daya yang dilakukannya,” (Jami’ al-Ushul).
Orang yang mengamati perkara Dajjal akan yakin bahwa Dajjal adalah penyebar kebatilan. Sifat-sifat ketuhanan tidak ada padanya.
BACA JUGA: Tiga Sisi Tampilan Dajjal (1)
Dajjal adalah seorang manusia yang miskin, lemah, makan, minum, tidur, buang air kecil dan besar. Orang seperti ini mustahil menjadi Tuhan yang layak disembah oleh semua makhluk. Bagaimana mungkin, padahal ia sendiri butuh kepada makhluk.
Rasulullah SAW banyak menginformasikan sifat dan keadaannya agar orang-orang mukmin yang hidup di masanya mengenali dengan baik, mampu menghadapinya dan tidak tertipu oleh kebatilannya.
Sifat-sifat Dajjal Secara Umum
Rasulullah SAW melukiskan sifat-sifat Dajjal dan ciri-ciri jasmaninya. Dalam Shahih al-Bukhari diriwayatkan dari Abdullah ibn Umar bahwa Rasulullah SAW melihat Dajjal dalam mimpi.
Beliau melukiskannya, “Laki-laki berbadan besar, berkulit kemerahan, rambutnya keriting, buta sebelah, matanya seperti sebutir anggur yang menonjol. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibn Quthn ibn Khuza’ah.”
Dalam Musnad Ahmad dan Sunan Abi Dawud diriwayatkan dengan sanad shahih dari Ubadah ibn Shamit bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku menceritakan kepada kalian mengenai Dajjal, dan aku khawatir kalian tidak memikirkannya. Almasih Dajjal adalah seorang lelaki yang pendek, pincang, berambut keriting, buta sebelah, pandangannya kabur, penglihatannya jauh tetapi matanya tidak tinggi.
“Jika kalian dibuatnya ragu, ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidak buta sebelah, dan kalian tidak dapat melihat Tuhan kalian.”
Dalam Shahih Ibn Hibban dan Musnad Ahmad diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal itu buta sebelah, putih bersinar (dalam riwayat lain: putih seperti keledai putih), kepalanya seperti ular besar.
“Orang yang paling mirip dengannya adalah Abdul Uzza ibn Quthn. Jika banyak orang-orang jahil dan sesat karenanya, ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidak buta sebelah.”
BACA JUGA: Benarkah Dajjal akan Muncul di Iran? Ini Penjelasannya
Dajjal Buta Sebelah
Rasulullah SAW memfokuskan sifat mata Dajjal, karena walaupun Dajjal bisa berkelit dari sifat-sifat lainnya, ia tak dapat menutupi matanya yang buta sebelah. Selain itu, mata jelas dapat dilihat setiap orang. Mata juga dapat menyingkap sifat-sifat manusia.
Hadis-hadis terdahulu mnegisyaratkan cacat yang ada pada matanya. Yang paling jelas matanya buta sebelah. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa mata yang buta sebelah adalah seelah kanan.
Sedang menurut hadis lain, yang buta adalah sebelah kiri. Yang leih kuat adalah buta sebelah kanan, sebab hadis-hadisnya dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW mengumpamakan mata Dajjal seperti sebutir anggur yang menonjol. Dalam hadis lain, mata kanannya dilukiskan buta sebelah, besar kelopak matanya sangat jelas, seperti lender dahak pada dinding berkapur. []
BERSAMBUNG | Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi