MOTIF hijab kini ada banyak ragamnya. Bahkan teknik menghasilkan motif itu pun juga beragam. Di dunia percetakan kain, ada banyak teknik yang digunakan para produsen fashion untuk menghasilkan motif yang menarik pada permukaan kain. ada teknik screen, resist, spray, sublime, hingga digital printing.
Jilbab printing yang dihasilkan dengan teknik printing, kini sedang digandrungi. Sebab, motif yang dihasilkan di atas kain hijab printing ini unik dan berkesan ekslusif.
BACA JUGA: Mengenal 5 Jenis Kain untuk Hijab
Lantas, apa dan bagaimana sebenarnya digital printing itu?
Dikutip dari Dream, Sabtu (17/4/2021), digital printing merupakan sebuah teknik percetakan gambar atau teks berbasis digital, dari file yang kemudian bisa langsung dicetak dalam berbagai media secara instan dan cepat, salah satunya pada motif hijab.
Dalam memproduksi sebuah bahan kain dalam kuota banyak, pengerjaan bisa lebih efisien oleh digital printing ini. Bisa dibilang, proses ini jadi pengganti metode cetak konvensional.
Lantas, apa perbedaan dan karakteristik kedua teknik ini?
1 Printing konvensional
Pada printing konvensional, motif akan terlihat di kedua sisi kain, walaupun tidak selalu sama jelasnya, tapi di bahan tertentu tidak ada perbedaan, misalnya bahan polyspun.
Warna untuk gambar atau teks terbatas, paling banyak hanya 8 warna saja. Namun, dengan printing ini warna akan lebih awer karena langsung meresap masuk ke serat kain. Selain itu, kain dengan printing konvensional bisa dicuci di mesin cuci dan mudah dirawat.
BACA JUGA: 7 Jenis Hijab dari Berbagai Negara
2 Printing digital
Pada digital printing motif hanya akan terlihat pada satu sisi saja dan sisi satunya lagi adalah warna dasar dari kain. Warna yang bisa digunakan tidak terbatas, berapapun warna yang ingin digunakan bisa saja dimasukkan.
Namun sayangnya, warna hanya terdapat di permukaan bahan sehingga lebih mudah pudar dan hilang. Jadi, kain dengan jenis digital ini lebih baik dicuci dengan tangan agar tidak cepat rusak.
SUMBER: ELZATTA