MELAKUKAN perjalanan (safar) adalah hal lumrah bagi setiap orang, baik itu perjalanan dekat maupun jauh. Di saat perjalanan, tentu kita banyak menemui berbagai medan jalan, mulai dari berkelok, menanjak, menikung, atau jalan yang dianggap ‘angker’ dan berbahaya.
Tentu kita sebagai Muslim jangan terpengaruh oleh aneka khurafat tentang keangkeran sebuah jalan, yang pada akhirnya akan mencelakakan.
BACA JUGA: Inilah 9 Adab Berjalan dalan Tuntunan Islam
Adapun Rasulullah sebagai pribadi agung dan teladan bagi umatnya, telah memberikan tuntunan dalam melakukan sebuah perjalanan agar diberkahi dan selamat dengan izin Allah SWT. Berikut di antaranya:
1. Beliau suka memulai perjalanan pada awal siang, dan pada hari kamis.
2. Beliau memakruhkan melakukan perjalanan sendirian, apalagi pada malam hari.
3. Beliau bertakbir tiga kali ketika menaiki untanya, kemudian berdoa “Maha suci allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada tuhan kami.” (QS. az-Zukhruf: 13 -14), lalu beliau membaca doa safar yang artinya “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dan ketaqwaan dalam perjalalananku ini, dan beramal sesuai dengan yang kau ridhai. Ya Allah ringankanlah perjalanan kami dan lipatlah jaraknya.” (HR. Muslim).
4. Apabila dalam perjalanan pulang, Beliau menambahkan: “Kami kembali, kami bertaubat, kami beribadah dan memuji Tuhan kami.” (HR. Muslim).
5. Di saar Rasulullah SAW berada di jalan menanjak, beliau bertakbir, apabila jalan menurun, beliau bertasbih.
Beliau juga berwasiat ‘Aku wasiatkan kau agar bertaqwa kepada Allah dan bertakbir setiap menanjak ke tempat yang tinggi.’ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
BAC AJUGA: Shalat di Atas Tunggangan yang Berjalan
Ketika ada sesorang berkata kepadanya: “Ya Rasulullah, aku ingin melakukan perjalanan, Kemudian Beliau berpesan padanya: ‘Saya mewasiatkanmu agar kamu senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. dan bertakbir (jika berjalan di tempat) yang tinggi.”
6. Rasulullah juga bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian berhenti di suatu tempat, maka hendaklah dia berdoa: ‘Aku belindung dengan perantara kalimatnya yang sempurna atas keburukan yang dia ciptakan)’, maka tidak ada yang mencelakainya hingga dia pergi dari tempat itu.’ (HR Muslim).
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam setiap perjalanan. []