ISTANBUL. Sedikitnya, 3.452 orang dilaporkan tewas dan tim penyelamat berlomba untuk menarik korban yang selamat dari bawah reruntuhan setelah gempa dahsyat melanda Turki dan Suriah pada hari Senin (06/02/2023). Gempa tersebut menimbulkan kehancuran dan puing-puing di setiap sisi perbatasan kedua negara.
Salah satu gempa bumi terkuat yang melanda wilayah itu dalam satu abad tersebut mengguncang penduduk Turki dan Suriah dari tempat tidur mereka sekitar pukul 04.00 pagi pada hari Senin. Bahkan, getarannya sampai hingga ke Lebanon dan Israel.
BACA JUGA: Ini Doa yang Dapat Dibaca ketika Gempa
Di Turki, setidaknya 2.316 orang tewas dan beberapa ribu lainnya terluka dan setidaknya 5.606 bangunan runtuh, demikian menurut Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).
Sementara di Suriah, setidaknya 1.136 orang tewas. Menurut kantor berita negara Suriah SANA, 656 orang tewas di seluruh wilayah yang dikuasai pemerintah, sebagian besar di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.
Kelompok “Helm Putih”, yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, melaporkan 480 kematian di daerah yang dikuasai oleh oposisi pemerintah. Sebagian besar Suriah barat laut, yang berbatasan dengan Turki, dikendalikan oleh pasukan anti-pemerintah di tengah perang saudara berdarah yang sudah terjadi sejak tahun 2011.
BACA JUGA: Benarkah Pernah Terjadi Gempa Bumi di Zaman Rasulullah?
Pusat gempa berkekuatan 7,8 SR itu berada 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil), kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Menurut USGS, serangkaian gempa susulan bergema sepanjang hari. Yang terbesar, gempa berkekuatan 7,5 SR, melanda Turki sekitar sembilan jam setelah gempa awal. Gempa susulan itu melanda sekitar 95 kilometer (59 mil) utara dari aslinya. []
SUMBER: CNN