DUBAI—Situs Al Arabiya dikabarkan telah berkomunikasi dengan seorang wartawan di Guinea—Salah satu negara di Afrika Barat—untuk mengetahui lebih banyak tentang pembunuh seorang ulama asal Saudi.
Moussa Kante diduga sebagai pembunuh ulama asal Arab Saudi, Syeikh Abdul Muhsin Al-Tuwaijri di desa Kantebalandougou di Guinea pada Selasa (16/1/2018) dan Al Arabiya berhasil mendapatkan fotonya.
Laporan awal tentang Kante mengatakan bahwa Kante masih berusia 17 tahun dan dia telah ditangkap pada Rabu (17/1/2018). Namun setelah berkomunikasi dengan Mamadou Hawa Keita, seorang editor senior di situs berita Aminata.com di Guinea, Al Arabiya mengetahui bahwa dia berusia 27 tahun dan dia ditangkap pada Kamis (18/1/2018).
Keita menyampaikan informasi yang dia dapatkan dari Seydou Kante, seorang pejabat administratif dari daerah di mana kejahatan tersebut terjadi. Menurut Keita, Kante sudah menikah dan dia adalah ayah dari dua anak.
Tersangka tidak memiliki akun media sosial dan tidak ada foto dirinya di internet. Menurut Keita, dia adalah seorang penyembah berhala seperti beberapa penduduk desa di Guinea.
Menurut laporan, saksi mata melihat Kante membawa sebuah senapan berburu dan melewati jalan yang biasa dilalui Syeikh Tuwaijri usai melaksanakan shalat magrib dan memberikan ceramah di masjid di desa tersebut.
Ceramah dan kehadiran Tuwaijri tampaknya membuat beberapa penyembah berhala di desa tersebut marah.
Dan puncaknya empat warga memutuskan untuk mengintai Tuwaijri setelah meninggalkan masjid. Kante menemuinya saat Tuwaijri sedang menuju mobilnya untuk pergi ke daerah Siguiri. Kante melepaskan tembakan ke arah Tuwaijri hingga meninggal dan melukai supir Moto-Taxi.
Polisi menangkap Kante Kamis malam setelah mereka yakin bahwa Kante adalah si pembunuh Syeikh Tuwaijri. []