Oleh: Hani Sarila
(Peserta Kelas Menulis Islampos)
“EH, besok jangan lupa kerja kelompok di rumahku ya!”
“Insya Allah…”
“Insya Allah iya atau Insya Allah enggak, nih?”
“Lho?!#&%@!”
Kata InsyaaAllah lazim diucapkan oleh seorang muslim ketika bermaksud untuk melakukan sesuatu di waktu yang akan datang. Namun masih banyak umat muslim yang belum memahami makna sebenarnya dari ungkapan tersebut. Hingga seringkali disalahartikan sebagai bentuk ketidakseriusan dalam berjanji.
BACA JUGA: Insya Allah, Ini Artinya
Dalam al-Qur’an, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘Sesungguhya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut) Insya Allah’. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini’.” (QS Al-Kahfi [18]: 23-24).
Dari Kitab Tafsir Al-Maragi, diketahui bahwa ayat ini turun sebagai bimbingan dan didikan bagi Rasulullah saw. ketika orang-orang Quraisy bertanya kepada beliau tentang ruh, Ashabul Kahfi, dan Zul-Qarnain. Maka beliau menjawab, “Besok akan saya beritahukan kepadamu,” tanpa mengucapkan InsyaaAllah. Namun, ternyata wahyu tidak segera datang kepada beliau selama lima belas hari, sehingga hal itu menjadikan beliau kesulitan dan didustakan oleh orang-orang Quraisy.
Tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebaliknya, Allah Mahakuasa atas segalanya, Mahatahu apa yang telah maupun akan terjadi. Jika Allah berkehendak untuk menjadikan sesuatu, maka jadilah.
Oleh karenanya, ketika seseorang berencana untuk melakukan suatu hal esok hari, bisa saja sebelum datangnya hari esok, ada halangan untuk melaksanakan rencananya tersebut. Sehingga, apabila ia tidak mengucapkan insyaaAllah, berarti ia telah berdusta akan janjinya. Orang-orang pun akan membencinya.
BACA JUGA: Ucapan Insya Allah juga Dianjurkan kepada Para Nabi
Jadi tidak ada yang namanya “Insya Allah, iya” atau “Insya Allah, enggak”. Sudah jelas adanya, bahwa Insya Allah merupakan ungkapan yang harus diucapkan beriringan dengan janji atau maksud untuk melakukan sesuatu di waktu yang akan datang, sebagai pengakuan bahwa Allah lebih tahu dan berkuasa akan apa yang akan terjadi. Bukan untuk diucapkan ketika kita memang tidak berniat melakukannya. []