LEBANON–Ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Lebanon telah menimbulkan kerugian nyawa dan materi yang tak sedikit. 135 orang tewas dan 5.000 luka-luka serta ratusan ribu rumah hancur. Tak hanya itu, ledakan tersebut telah memicu kemarahan publik terhadap pemerintah.
Publik Lebanon berang usai mengetahui investigasi awal mencium adanya faktor kelalaian pejabat yang turut menyebabkan ledakan besar di Kota Beirut pada Selasa (4/8/2020) petang.
BACA JUGA: Ledakan Beirut, Turki Siap Berikan Bantuan Apa pun untuk Lebanon
Dilansir AP, penyelidikan awal menduga sumber ledakan berasal dari ribuan ton amonium nitrat yang disimpan pada gudang di pelabuhan.
Presiden Lebanon Michel Aoun menyatakan 2.750 ton ammonium nitrat yang bisa digunakan untuk pupuk dan bom disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa standar keamanan. Bahan tersebut meledak hingga menyebabkan ratusan korban jiwa dan menghancurkan ratusan ribu bangunan.
Sebagai catatan, amonium nitrat merupakan bahan kimia berdaya ledak tinggi yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk.
Menurut laporan, pelabuhan Beirut dan kantor bea cukai disebut memiliki reputasi sebagai instansi korup dan dipegang oleh berbagai faksi politik, termasuk Kelompok militan Syiah, Hizbullah.
Jaksa Agung Libanon Ghassan Oueidat memerintahkan badan keamanan setempat untuk melakukan investigasi terhadap surat-surat terkait penyimpanan material tersebut, termasuk membuat daftar pejabat terkait yang bertanggung jawab pada perawatan, penyimpanan, dan perlindungan gudang.
Al Jazeera melaporkan pada 2014, Shafik Merhi, kepala kantor bea cukai Lebanon kala itu, mengirimkan surat kepada seorang hakim terkait barang kimia sitaan dari sebuah kapal yang disimpan di Hangar 12 Pelabuhan Beirut.
BACA JUGA: Jerman Batalkan Hadiah bagi Seniman Lebanon karena Boikot Israel
Dalam surat tersebut, Merhi mengingatkan soal “bahaya jika material itu disimpan di tempatnya, dan berdampak pada keamanan pegawai (pelabuhan).” Ia menyarankan agar material itu untuk diekspor maupun dijual ke perusahaan bahan peledak Lebanon.
Pemerintah Lebanon telah menetapkan pejabat pelabuhan Kota Beirut sebagai tahanan rumah selama proses investigasi berlangsung.
SUMBER: CNN