IRAN—Permusuhan Iran dengan Amerika Serikat akan memburuk setelah Teheran mengumumkan bahwa mereka akan mulai menggunakan mata uang asing euro daripada dolar AS. Hal ini sebagai bagian dari upaya negara itu untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar AS karena ketegangan politik dengan Washington, MEMO melaporkan pada Jumat (20/4/2018).
Gubernur Bank Sentral Iran Valiollah Seif mengatakan pekan lalu bahwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah menyambut sarannya untuk mengganti dolar dengan euro dalam perdagangan luar negeri. Khamenei menyebut “Dolar tidak memiliki tempat dalam transaksi kita hari ini.”
Iran hampir tidak melakukan perdagangan dengan AS karena beberapa dekade sanksi ekonomi. Mitra dagang yang paling penting adalah UAE, yang menyumbang sekitar 24 persen dari seluruh impor dan ekspor Iran. Cina tidak jauh di belakang dengan 22 persen, diikuti oleh Turki, India dan Uni Eropa, yang semuanya mencapai sekitar enam persen dari perdagangan Iran.
Para pemimpin Iran telah mengancam selama beberapa waktu untuk menganti dolar dengan euro. Pasalnya pergeseran menuju euro mengambil urgensi tambahan setelah penunjukan Donald Trump dan keputusannya untuk memasukkan Iran pada daftar warga Negara asing yang dilarang masuk ke AS.
Trump juga mengancam akan keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang dibuat Iran dengan kekuatan dunia. Ujian utama berikutnya untuk kesepakatan itu adalah 12 Mei ketika Trump akan diminta untuk mendukung kembali kesepakatan itu, yang telah ia cemooh sebagai “kesepakatan terburuk yang pernah ada.”
Menurut Reuters, Ali Khamenei, yang menyambut baik keputusan untuk mengganti dolar, menyalahkan musuh-musuh asing untuk “isu-isu terbaru di pasar mata uang” dan meminta dinas intelijen Iran untuk meredakan setiap upaya perlawanan terhadap Iran. []
SUMBER: MEMO