SETIAP dari kita mempunyai musuhnya masing-masing. Terlebih musuh manusia yang paling nyata adalah setan. Namun, tanpa kita sadari, selama ini terdapat musuh-musuh yang selalu mengintai hati dan nikmat kita. Rasulullah pun menyebutkan bahwa nikmat yang diterima manusia mempunyai musuh.
Apa musuh bagi nikmat-nikmat itu? Kata Rasulullah SAW, musuh dari nikmat itu adalah sifat iri dengki dari manusia lain. Sudah sewajarnya, jika seorang mendapatkan kenikmatan maka ia akan bahagia. Kebahagiaannya akan membuat saudara dan teman-temannya bahagia, kecuali mereka yang mempunyai penyakit iri dengki.
BACA JUGA: Orang Hasad
Iri dengki orang tersebut merupakan hal yang berbahaya karena perbuatan tersebut akan memakan kebahagiaan seperti api yang memakan kayu bakar, langsung abis. Sebagai contoh adalah ketika ada teman sekantor yang dipromosikan menjadi kepala cabang. Semua teman menyalami orang tersebut, kecuali dirinya. Kebahagiaan yang timbul sebagaimana orang yang bersangkutan dan kawan-kawannya tiba-tiba hilang dan berganti dengan rasa iri. Rasa iri tersebut membakar kebahagiaan orang tersebut.
Setelah membakar kebahagiaan dalam dirinya, api iri dengki akan semakin berkobar. Bahkan dengan makin berkobar rasa iri dengki tersebut dia merencanakan menggagalkan nikmat yang diterima saudaranya dengan berbagai cara. Akhirnya dengan tipu muslihatnya orang tersebut gagal dipromosikan.
Iri dengki yang merupakan musuh setiap kenikmatan dalam hal ini memenangkan pertempuran.
BACA JUGA: Waspada, Ini 5 Hal Penyebab Hasad
Oleh karena itu apabila kita tidak menginginkan iri dengki memenangkan pertempuran janganlah penyakit itu dipelihara. Jangan memelihara musuh kenikmatan, sebab ia akan menghancurkan tidak saja kenikmatan dalam diri kita tapi juga kenikmatan di diri orang lain. []
Sumber: Hikamah dari Langit/Ust. Yusuf Mansur/Pena Ilmu dan Amal.