UTSMAN bin Affan masuk Islam melalui dakwah Abu Bakar ash-Shiddiq. Beliau adalah orang pertama yang hijrah ke negri Ethiopia bersama istrinya Ruqayah binti Rasulullah SAW, kemudian kembali ke Makkah dan hijrah ke Madinah. Beliau tidak dapat ikut serta pada perang Badar karena sibuk mengurusi putri Rasulullah SAW (istri beliau) yang sedang sakit, jadi beliau hanya tinggal di Madinah. Rasulullah SAW Memberikan bagian dari harta rampasan dan pahala perang tersebut kepada beliau dan beliau dianggap ikut serta dalam peperangan. Ketika istri beliau meninggal, Rasulullah SAW menikahkannya dengan adik istrinya yang bernama Ummu Kaltsum yang pada akhirnya juga meninggal ketika masih menjadi istri beliau. Beliau ikut serta dalam peperangan Uhud, Khandaq, Perjanjian Hudaibiyah yang pada waktu itu Rasulullah SAW membai’atkan untuk Utsman dengan tangan beliau sendiri. Utsman bin Affan juga ikut serta dalam peperangan Khaibar, Tabuk, dan beliau juga pernah memberikan untuk pasukan ‘Usrah sebanyak tiga ratus ekor unta dengan segala perlengkapannya.
Dari Abdurrahman bin Samurah bahwa pada suatu hari Utsman bin Affan datang membawa seribu dinar dan meletakkannya di kamar Rasulullah SAW Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada dosa bagi Utsman setelah ia melakukan ini (diucapkan dua kali).” (Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad, 5/63. At-Tirmidzi dalam Sunannya dalam Kitab al-Manaqib pada Bab Manaqib Utsman bin Affan ra dan berkata, “Hadits tersebut Hasan Gharib dari sisi yang ini,” 5/626, halaman 3701)
Rasulullah SAW pergi menunaikan haji Wada’ bersama beliau. Rasulullah SAW wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan. Kemudian beliau menemani Abu Bakar dengan baik dan Abu Bakar wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan. Beliau menemani Umar dengan baik dan Umar wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan, serta menetapkan bahwa beliau adalah salah seorang dari enam orang anggota Syura dan beliau sendiri adalah orang yang paling istimewa di antara anggota lainnya.
Utsman bin Affan menjadi khalifah setelah Umar ra. banyak menaklukkan berbagai negara melalui tangan beliau. Semakin lebarlah wilayah negara Islam dan bertambah luaslah negara Muhammadiyah ini serta sampailah misi Rasulullah SAW ke sebelah timur dan barat bumi ini. Nampaklah kebenaran Firman Allah SWT,
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” (An-Nur: 55).
Firman Allah SWT , “Dia-lah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.“ (Ash-Shaf: 9).
Rasulullah SAW bersabda:
“jika Kaisar mati maka tida lagi kaisar setelahnya dan jika Kisra meninggal maka tiada lagi Kisra setelahnya, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya harta-harta karun mereka akan di gunakan untuk perang di jalan Allah.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dalam Kitab Fitnah dan Tanda-tanda Hari Kiamat, 4/2237 halaman 2918-2919 dari hadits Abu Hurairah dan jabir رضي الله عنهما. Kisra terakhir Yazdigrid terbunuh di daerah Muru pada tahun ke tiga puluh satu Hijriah ketika Utsman bin Affan masih berjabat sebagaimana Khalifah رضي الله عنه -akan datang keterangannya)
Semua ini terjadi dan terbukti pada zaman Utsman bin Affan ra
Sumber: kisahislam.net