MANTAN rapper terkenal ini masuk Islam pada 2008. Empat tahun setelah ia masuk Islam, Sister amat senang menjelaskan mengapa dia memutuskan untuk mengambil langkah luar biasa ini yang mengubah hidupnya, ia menyatakan bahwa Islam telah membawa banyak arti bagi dinamika hidup dirinya.
“Saya menjadi seorang wanita normal. Ketika bangun setiap pagi, saya tahu bahwa saya harus memperbaiki diri,” kata Sist Diams.
“Ketika Anda membawa kasih sayang Tuhan di dalam hati, Anda tercukupi segalanya. Sempurna!” tambahnya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia tidak diciptakan untuk menjadi bintang, betapa faktanya bahwa kehidupan gemerlap menjadi seorang bintang membuatnya sengsara.
“Saya berusaha sangat keras untuk bersenang-senang di pesta, tapi, ternyata tidaklah Allah menciptakanku untuk itu. Saya percaya pada impian menjadi bintang, tapi itu hanya ilusi, itu godaan setan buat semua manusia…” katanya.
Titik balik dalam hidupnya adalah ketika dia bersama teman muslimnya, Soussou. Ketika Soussou pergi untuk melakukan sholat, Diams langsung bertanya apakah dia bisa berdoa dengannya juga. “Ketika saya berdoa dengannya dan aku bersujud, aku merasa terhubung dengan Tuhan,” jelasnya. Temannya menjelaskan bahwa itulah kegiatan sholat, bukti bakti muslim dengan Tuhannya.
Sister kemudian melanjutkan perjalanan ke Mauritius, dan dia mengambil Al-Quran, dengan segera melanjutkan untuk membacanya. “Ini adalah sebuah wahyu, saya yakin bahwa Tuhan itu ada, ” jelasnya. Sobat muslimnya berkatan “Dengan keyakinan yang kuat bahwa ketika membaca quran, maka seolah mendengarkan langsung perintah-perintah Allah…”
“Semakin Banyak saya baca, semakin menjadi-jadi keyakinanku…Saya perlu berubah, mengatur hidup dengan benar, dan Islam adalah agama yang benar,” katanya.
Mengenai keputusannya untuk mengenakan jilbab, ia menjelaskan bagaimana semua itu terjadi dengan selangkah demi selangkah. Ia berkata bahwa dia tidak siap pada awalnya, tetapi ketika ia belajar lebih banyak tentang Islam, ia semakin yakin bahwa ia harus memakai jilbab. Ternyata ia tak punya pilihan selain menaati perintah Sang Pencipta, itu melekat dalam sanubarinya.
“Saya sangat senang berada di titik ini, bahwa saya memiliki kebahagiaan dalam hati, bahwa tidak ada yang bisa mengambil, baik melalui mengambil gambar tubuh atau menyerang hidup saya, karena saya memiliki iman kepadaNya, Rezeki buat saya pun sudah ada ketetapan dari Allah…” pungkasnya.
Sister Diams adalah muallaf yang berusaha istiqomah dengan pilihan jalan hidupnya, berada dalam tuntunan al-Islam di negeri sekuler, bagaimanakah dengan diri kita yang notabene telah diajarkan pendidikan agama sejak kecil? Bagaimanakah dengan masa muda kita yang hidup di tengah-tengah negeri mayoritas muslim dengan ratusan masjid di berbagai daerah? Semoga secuil kata dari sister ini, dapat menjadi renungan dan muhasabah bagi jiwa kita, aamiiin. Selamat berjuang! []
@bidadari_azzam, awal Maret 2014