PELACURAN adalah aib sosial. Pelakunya sangat terhina. Dari sudut keyakinan apapun, pelacuran adalah penyakit.
Islam menyebut pelacuran atau seks bebas dengan menjual tubuh sebagai Zina. Zina termasuk salah satu dosa besar, setelah Musyrik dan Membunuh tanpa alasan yang haq (benar dan dibenarkan—red).
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina.” (QS. Al-Furqaan: 68).
“Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada dosa yang lebih besar setelah kufur selain membunuh tanpa alasan yang dibenarkan dan zina,” demikian menurut Imam Al-Qurtubhi. (lihat Ahkaamul Quran, 3/200).
Bahkan Imam Ahmad mengkategorikan Zina sebagai perbuatan dosa besar, setelah membunuh.
Islam dengan tegas melarang zina, karena perbuatan tersebut kotor dan keji. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra’: 32).
“Zina dianggap keji menurut syara, akal serta fitrah, karena telah melanggar hak Allah, hak istri atau suami, hak keluarga, merusak kesucian pernikahan, mengacaukan garis keturunan dan melanggar tatanan lainnya,” demikian menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, seorang ulama besar Arab Saudi. (lihat tafsir Kalam Al-Mannan: 4/275).
Islam menetapkan hukuman yang tegas bagi pelaku Zina, yakni hukuman cambuk sebanyak seratus kali bagi pelaku yang belum menikah, dan rajam hingga mati bagi mereka yang telah menikah. Hukuman fisik sejalan dengan hukuman sosial atau moral bagi pelaku zina, yakni dengan diumumkan pelakunya, diasingkan, haram dinikahi dan ditolak persaksiannya.
Pelacuran adalah bentuk degradasinya moral manusia, dimana mereka memperturutkan hawa nafsu kepada siapapun. Laiknya hewan.
Islam menjunjung tinggi kehormatan seseorang, dengan memberi peringatan untuk menjauhi zina. Tidak ada dalam kamus seorang Muslim untuk melakukan seks bebas, termasuk bagi mereka yang tengah berpacaran. “Katakan Tidak untuk Pacaran!” Pacaran adalah upaya terselubung untuk melegalkan seks bebas, maka jauhilah. Menikahlah. []