ISLAM adalah agama yang mulia dan menjadi rahmat bagi alam semesta. Namun tak sedikit orang yang menghina Islam. Terutama di negara-negara di mana Islam sebagai minoritas. Islam kerap direndahkan dan pemeluknya menjadi korban diskriminasi.
Pun demikian di Tanah Air, Islam tak jarang jari candaan. Dan yang sangat disayangkan, ketika penghina Islam itu sendiri adalah Muslim.
Sebagai Muslim, tentu hati akan tersakiti mendengar hujatan-hujatan yang dilontarkan kepada agama kita, khususnya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
BACA JUGA: Permohonan Maaf Militer AS Atas Beredarnya Selebaran Penghinaan Alquran
Meski begitu, jangan sampai amarah yang bergejolak membuat kita lupa diri. Walau bagaimana pun, tindakan yang harus kita lakukan harus berdasarkan niat karena Allah SWT, demi mensucikan nama-Nya.
Jangan sampai, lidah ini mengatakan hal yang merugikan diri kita sendiri. Seperti halnya kita pun ikut menghina atau melecehkan agama lain. Hal ini jangan sampai terlontar dari lidah kita. Sebab, Allah SWT tidak memerintahkan kita untuk melakukan hal tersebut.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan,” (QS. Al-An’am: 108).
Menghina adalah sifat manusia yang mengikuti hawa nafsu. Islam melarang kita memaksa orang yang berbeda agama untuk memeluk Islam. Islam agama yang benar, kewajibaan kita hanyalah menyampaikan atau pun memanggil manusia ke jalan yang benar. Bukan dengan paksaan, tapi dengan kerelaan. Sebab paksaan akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik dan mengakibatkan hilangnya sifat ikhlas.
Islam mengajak umat lainnya supaya sama-sama kembali ke titik pertemuan, kalimat persamaan yaitu menyembah Tuhan yang Maha Esa dan tidak mempersekutukannya dengan apapun juga.
Allah berfirman yang bermaksud, “Katakanlah, ‘Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah.’ Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, ‘Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’.” (QS. Ali Imran: 64)
BACA JUGA: Pasar di Inggris Ini Terinspirasi Tradisi Islam
Allah SWT juga berfirman, “Untukmu agamamu dan untukkulah agamaku,” (QS. Al-Kafirun: 6).
Islam melarang kita menyakiti hati orang lain dengan tindakan-tindakan yang kasar, zalim atau pun perbuatan tercela lainnya.
Cobalah kita perhatikan kitab suci Al-Quran yang begitu memuliakan Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan nabi-nabi yang lainnya. Sifat yang baik ini mestilah pula dimiliki oleh semua pihak. Jadi dengan sifat menghormati keyakinan orang lain dan tidak menyakitkan hati pihak lain. InsyaAllah kerukunan umat menjadi kenyataan. []