Oleh: Tri Alfiani, S.Mat
Pegiat Revowriter
Palu Timur
3324alfiani@gmail.com
JIKA aktivis feminis mengatakan suka siapa, menyembah siapa, dandan apa itu urusan pribadi bukan siapapun, sesungguhnya ini adalah unsur liberalisme yakni setiap individu bebas bertingkah laku dengan ide kesetaraan gender.
Kebebasan dan kesetaraan ini bak penyelamat bagi aktivis feminis. Seolah, perempuan tercipta dengan peran yang berbeda dengan laki-laki adalah sebuah ketidakadilan dan perempuan harus “merdeka” darinya. Dianggap bisa merdeka jika diatur dengan aturan yang lahir dari keinginan mereka sendiri bukan negara atau siapapun, dan mendapat kesamaan hak dengan laki-laki.
BACA JUGA: Jika Seorang Muslimah Berjilbab …
Upaya ini tentu perlu dilihat secara mendalam. Bahwasanya perempuan dan laki-laki memang tercipta untuk berbeda, peran yang berbeda dan hak yang berbeda. Bukan untuk meminta kesamaan yang disetarakan.
Maka tak heran jika kaum hawa hari ini mudah menukarkan peran dan kehormatannya dengan pundi-pundi materi, popularitas, dan juga tak jarang atas nama cinta, seakan selain itu tak lebih nilainya. Tolok ukurnya adalah materi, kebutuhan individu terpenuhi dari aturan diri sendiri. Hingga wajar, suka siapa, menyembah siapa, dandan apa dijawab bertentangan dengan fitrah.
Nilai-nilai kebebasan inilah yang ditanamankan kepada perempuan khususnya muslimah. Padahal, itulah bahaya bagi umat hari ini khususnya muslimah. Karena nilai-nilai inilah yang sesungguhnya menimbulkan diskriminasi, merendahkan dan pelecehan terhadap perempuan. Atas nama kesetaraan, perempuan bebas mau menjadi apa yang dia inginkan.
Berbeda halnya dengan pandangan Islam. Islam menjawab semua masalah yang terjadi pada perempuan sebab perempuan adalah kehormatan bagi Islam. Perempuan tercipta bukan untuk menyaingi kaum laki-laki dan bukan pula untuk ditindas dari peran dan kodrat yang ada padanya.
BACA JUGA: Ini 10 Kemuliaan Ummul Mukminin Aisyah yang Harus Anda Ketahui
Kebutuhan jinsiyah atau naluri seksual atas perempuan mampu dituntaskan sesuai fitrah dengan jalur pernikahan. Hubungan antara laki-laki dan perempuan terjaga. Kebutuhan ekonomi, pendidikan dan lain-lain dijamin oleh Islam dengan jalan sempurna. Aurat perempuan pun terlindungi dengan perintah Allah SWT kepada muslimah yang menjadikan mereka tidak mudah diganggu apalagi dilecehkan atau direndahkan.
Wallahu a’lam. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.