ISLAM telah merubah perasaan dan cara berpikir orang-orang Quraisy. Kebiasaan mengubur anak perempuan hidup-hidup telah berubah. Anak perempuan menjadi anak kesayangan.
Ketika Nabi berangkat pergi meninggalkan Makkah, Umamah binti Hamzah mengikutinya dan berteriak, “Paman, paman.”
BACA JUGA: Orang Beriman Senang Berjumpa dengan Allah di Akhir Zaman
Maka Ali menggandeng tangannya. Dan berkata kepada Fatimah, “Wahai Fatimah, gendonglah anak pamanmu ini.”
Maka Fatimah menggendongnya. Lalu datanglah Ja’far dan Zaid, keduanya ingin merawat Usamah. Sehingga perselisihan kecil pun terjadi di antara mereka bertiga.
Ali berkata, “Aku terlebih dahulu mengambilnya dan dia adalah anak pamanku.”
Ja’far berkata, “Dia anak pamanku, dan bibinya adalah istriku.”
Zaid berkata, “Dia adalah anak saudaraku.”
Hingga akhirnya permasalahan ini diadukan kepada Nabi. Beliau pun memutuskan Bahwa yang merawat Usamah ialah bibinya.
Nabi berkata, “Bibi sederajat dengan ibunya.”
BACA JUGA: Laporan: 2,8 Juta Anak di Jerman Hidup dalam Kemiskinan
Nabi juga berkata kepada Ali, “Kamu bagian dariku dan aku bagian darimu.”
Nabi berkata kepada Ja’far, “Kamu menyerupai rupa dan akhlak ku.”
Dan berkata pula pada Zaid, “Kamu adalah saudara dan teman kami.”[]
Sumber: Sirah Nabawiyah Untuk Remaja/ Penulis: Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadawi/ Penerbit: Robbami Press Jakarta, 2001