SAAT sentimen anti-Muslim meningkat di seluruh dunia, seorang pria Muslim yang tinggal di Jerman memutuskan untuk memerangi rasisme dan islamofobia ini dengan cara berkeliling dunia dengan sepedanya. Ia melakukan hal itu dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran dan mengoreksi kesalahpahaman publik tentang Islam.
Lelaki tersebut bernama Recai Karaca Pak, seorang Muslim asal Turki. Ia mulai turun ke jalan pada Agustus tahun 2020 untuk menjelaskan Islam yang sebenarnya kepada orang-orang dan melawan kesalahpahaman media yang sudah begitu meluas.
Perjalanan panjang itu pertama kali dipicu oleh kampanye media yang kotor terhadap Muslim dan Turki di Eropa.
BACA JUGA: Lawan Islamofobia, Muslim Sinematografer Rizwan Wadan Rilis Film Error in Terror
“Situasi ini membuka pintu bagi rasisme. Saya menggunakan sepeda untuk meningkatkan kesadaran dan berangkat dari Eropa ke Turki. Saya bepergian ke banyak negara Eropa dan memberi tahu orang-orang bahwa propaganda melawan Muslim itu salah,” katanya kepada Anadolu Agency.
“Orang-orang Eropa itu tahu bahwa orang Muslim tidak menentang mereka. Mereka memiliki hubungan persaudaraan dengan umat Islam. Tapi yang tidak mengenal umat Islam menjaga jarak karena propaganda media,” jelasnya.
Dari Mongolia hingga Turki
Recai berharap bahwa upayanya ini bisa menginformasikan seluruh dunia tentang budaya Muslim dan Turki, serta tingkat rasisme yang menyasar kaum Muslimin.
“Umat Muslim menghadapi rasisme dan kesulitan dalam mencari pekerjaan atau menyewa apartemen di banyak tempat. Masjid kami menghadapi lebih dari 400 serangan per tahun. Solusinya adalah dengan memperkenalkan dan mengekspresikan diri,” kata Pak.
“Saya ingin menunjukkan kemanusiaan dan karakter Islam kepada mereka yang tidak mengenal kami.”
Pria yang berusia 47 tahun itu berencana melakukan perjalanan ke Mongolia dari Turki dengan pesawat dan kemudian kembali ke Turki dengan sepedanya.
BACA JUGA: Kutip Ayat Alquran, Mesut Ozil Serukan Muslim Lawan Islamofobia dengan Kebaikan
“Saya berencana untuk melakukan perjalanan hampir 14.000 kilometer (8.700 mil) dengan bersepeda ke tempat-tempat nenek moyang kami. Kami akan memasang tanda melawan semua jenis rasisme ke mana pun kami pergi. Banyak orang akan menemani saya dalam perjalanan ini,” katanya.
Gagasan berkeliling kota dengan cara yang berbeda untuk melawan kebencian ini bukanlah hal baru.
Pada tahun 2017, seorang wanita Muslim berhijab dengan gelar sarjana hukum dari Harvard bekerja sama dengan seorang pendeta kulit putih Lutheran, dan mereka berkeliling kota-kota di Amerika untuk memerangi Islamofobia dan perpecahan. []
SUMBER: ABOUT ISLAM