PALESTINA–Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyah telah melakukan pertemuan dengan para pemimpin Islam di dalam dan luar Palestina untuk membahas bagaimana menghadapi pendudukan Israel atas Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa, terutama penutupan Gerbang Ar-Rahmah.
Kantor Informasi Hamas melaporkan bahwa Haniyah juga membahas visi nasional bersatu untuk menangani dan membatalkan kampanye Israel yang terorganisasi dan secara sistematis terhadap Masjid Al-Aqsha, Kamis (21/2/2019).
BACA JUGA: Usai Ditutup Singkat, Masjid Al-Aqsha Dibuka Kembali
Kantor berita menunjukkan, pembicaraan ini masih berlangsung dengan banyak negara, badan, institusi dan tokoh mengingat keseriusan ancaman terhadap tempat suci Islam dan upaya Israel untuk membagi waktu dan tempat dengan umat Muslim di Al-Aqsha.
Sebelumnya, puluhan warga al-Quds menunaikan shalat Dzuhur, Rabu (20/2/2019) siang di kawasan Babur Rahmah di dalam komplek Masjidil Aqsha Mubarak. Mereka shalat di tengah kondisi memanas akibat blokade yang dilakukan pasukan penjajah zionis terhadap kaum muslimin.
Menurut sumber media di lapangan, aparat keamanan Israel berupaya menghalangi warga menuju kawasan, namun gagal menghadapi ketegasan warga untuk dating ke lokasi. Sejumlah pemuda termasuk para wanita turut serta dalam unjuk rasa dekat pintu gerbang “Babur Rahmah” sejak pagi hari.
Disebutkan bahwa pasukan Israel berupaya menganiaya dua orang wanita yang hendak naik ke lantai atas gedung Babur Rahmah, di mana terdapat pos pengawasan militer Israel.
BACA JUGA: Jamal Amru: Israel Berencana bangun Kuil Yahudi di Al-Aqsha
Pasukan Israel menambah jumlah personel mereka di lokasi Babur Rahmah, dan di sekitar kawasan Masjidil Aqsha, serta menahan kartu identitas para pemuda di gerbang utama masuk Masjidil Aqsha, untuk shalat di dalamnya.
Sejak malam kemarin terjadi kondisi memanas, pasca serangan yang dilakukan pasukan Israel terhadap kaum muslimin yang menunaikan shalat, dan melukai sebagian dari mereka dan menangkap lebih dari 20 orang. []
SUMBER: PALINFO