PALESTINA–Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh telah menanggapi pendaratan pesawat Israel di Dubai Uni Emirat Arab (UEA). Haniyeh menyebut hal itu sebagai momen yang menyakitkan bagi setiap orang Palestina dan umat Muslim karena Israel bukan bagian dari solusi atau kawasan.
Haniyeh mengatakan hal ini dalam pernyataan persnya dari Lebanon, Rabu (2/8/2020). Ia mengatakan bahwa Israel adalah musuh dan konsep ini harus tetap jelas bagi siapapun. Kesepakatan serta kunjungan semacam itu tidak akan mengubah fakta sejarah dan geografisnya.
BACA JUGA: AS Komentari Kunjungan Hamas ke Erdogan, Ini Respons Turki
Haniyeh bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri dan mengungkapkan solidaritas gerakannya terhadap Beirut atas tragedi ledakan di pelabuhan.
“Saya berdiskusi dengan Presiden Nabih Berri tentang perkembangan politik di Palestina dan kawasan Arab pada umumnya serta kesepakatan abad ini Deal of Century juga normalisasi yang sedang diadakan antara entitas Zionis dan beberapa negara Arab,” kata Haniyeh.
“Kami menyatakan sikap umum Lebanon-Palestina yang menolak semua proyek yang menargetkan perjuangan Palestina, terutama bahwa dasar-dasar masalah adalah konstanta yang jelas dan garis merah yang tidak dapat dilepaskan oleh tanah, Yerusalem dan negara, hak untuk kembali dan kebebasan tahanan dan tawanan perang,” tambahnya.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel ke Gaza sebabkan Kerugian 2 juta USD
“Rakyat kami yang tinggal di Lebanon adalah tamunya dan menolak segala bentuk pemukiman kembali, dan bahwa kamp kami di Lebanon akan tetap mempertahankan stabilitas dan keamanan, dan tidak dapat mencampuri urusan dalam negeri Lebanon atau bahwa kamp memiliki peran apa pun yang memengaruhi keamanan dan stabilitasnya,” tegas Haniyeh. []
SUMBER: PALINFO