ISRAEL—Menteri Perhubungan Israel dikabarkan telah mengusulkan rencananya untuk menghubungkan jaringan kereta api barang dengan Yordania dan Arab Saudi. Untuk merealisasiannya, menteri perhubungan Israel mengatakan ia telah mempresentasikan idenya kepada utusan Presiden AS Donald Trump di Timur Tengah bulan Maret lalu.
Dalam proposal ini, barang-barang bisa diangkut dengan kereta api dari pelabuhan Mediterania dari Haifa melalui Yordania ke pelabuhan Teluk Arab Saudi dari Dammam, Memo melaporkan pada Jumat (7/4/2017).
Berbicara pada konferensi persnya di Rabu (5/4/2017), Yisrael Katz, yang juga menjabat sebagai menteri intelijen Israel, telah menawarkan apakah negara-negara Arab setuju untuk bergabung dengan inisiatifnya atau tidak, Memo melaporkan.
Pasca perang Suriah yang pecah pada tahun 2011 silam, Israel membuka pelabuhan Haifa sebagai jalur perhubungan untuk barang yang berasal dari Turki dan Eropa. Hingga pada akhirnya barang-barang kiriman ini diangkut dengan truk ke negara-negara Arab lebih ke timur, lalu lintas telah terbatas karena kapasitas kecil dan kondisi politik.
Katz, anggota dari partai sayap kanan Likud, mengatakan kepada wartawan utusan Trump, Jason Greenblatt bahwa ia sangat antusias atas rencana ini.
Katz mengatakan bahwa rute kereta api akan membuat ancaman serius akibat berkurangnya lalu lintas komersial yang melalui kanal Suez yang menghubungkan Laut Tengah ke Laut Merah.
“Jika Palestina terhubung ke sistem kereta api, seluruh daerah akan mendapatkan dorongan ekonomi yang signifikan,” demikian Katz. []