PALESTINA–Rezim Israel dilaporkan telah menyetujui penghancuran puluhan tempat bisnis Palestina di lingkungan Wad al-Joz di Yerusalem Timur pada Senin (2/11/2020). Langkah ini sebagai bagian dari rencana Israel untuk membangun pemukiman baru yang Israel sebut “Silicon Valley” di atas reruntuhan bisnis Palestina. Rencana ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kemarahan para pebisnis Palestina di daerah tersebut, kebanyakan dari mereka telah ada sejak sebelum pendudukan Israel pada tahun 1967.
Otoritas Israel di Yerusalem Barat telah berencana untuk membangun taman teknologi, ‘Silicon Valley’ atau ‘Wadi Silicon,’ yang akan mengakibatkan penyitaan 2.000 hektar tanah milik Palestina dan pembongkaran lebih dari 200 toko, restoran, dan bengkel untuk pembangunan sekitar 900 unit permukiman.
BACA JUGA: Usai Penyerangan dan Penyiksaan oleh Tentara Israel, Tawanan Segel Penjara Gilboa
Proyek 2,1 miliar shekel (600 juta USD) ini pertama kali dipublikasikan pada 3 Juni lalu dan telah mengalokasikan tanah seluas 250.000 hektar untuk membangun “komplek perusahaan teknologi tinggi” serta 100.000 hektar untuk membangun “pusat perbelanjaan” dan “hotel”. Itu termasuk dalam proyek induk “Pusat Kota Yerusalem Timur”, yang disetujui oleh komite perencanaan dan zonasi pendudukan Israel pada bulan April.
Proyek ini juga akan mencakup pembangunan jalan baru, rel ringan dan taman pemukim dekat Lembah Kedron di selatan kota.
BACA JUGA: Ketegangan Memuncak di Yerusalem, Ini Serangkaian Peristiwa Pemicunya
Otoritas Israel telah memberikan pemberitahuan penggusuran ke lusinan fasilitas dan toko Palestina, mengizinkan mereka sampai 30 Desember untuk pergi, sebelum pembongkaran dilakukan.
Warga Palestina telah memperingatkan risiko proyek, yang selanjutnya akan mengisolasi lingkungan mereka di Yerusalem, memungkinkan Israel untuk mengambil alih sekitar 2.000.000 hektar lahan di daerah sensitif, dan pada akhirnya mengubah lanskap kota dan menghapus karakter Arab dan sejarah pasar dan bisnisnya. []
SUMBER: WAFA